Hobbymiliter.com – Pejabat Afghanistan baru saja menerima 10.000 unit senjata otomatis dan jutaan butir amunisi dari Rusia. Pemberian ini bersifat hibah dan digunakan untuk mempererat kerjasama antara Kabul yang semakin dirundung masalah terorisme, dan Moskow yang ingin memperkuat perannya dalam daerah konflik Timur Tengah.
Afghanistan dikenal sangat bergantung pada bantuan asing untuk mempertahankan keamanan negaranya, terutama Amerika Serikat. Kedatangan ISIS yang sebelumnya hanya ada Irak dan Suriah pun semakin memperparah keadaan, ditambah lagi, adanya pemberontakan dari militan kesukuan di perbatasan Pakistan.
Sejak pemutusan hubungan militer NATO pada tahun 2015, pejabat Afghanistan mencari cara untuk mendekati pihak yang berseberangan dengan Barat, yakni Rusia. Di zaman Uni Soviet, Afghanistan pernah didukung oleh Moskow untuk menghadang pemberontakan militan yang didukung Amerika Serikat dan Pakistan.
Kabul akan menerima beberapa alutsista buatan Rusia, termasuk diantara senjata kecil, artileri, dan helikopter tempur.
“Donasi ini memperlihatkan adanya pertemanan yang kuat antara kedua negara,” kata penasehat keamanan nasional Afghanistan, Hanif Atmar saat menghadiri acara peresmian pengiriman senjata dari Moskow.