Hobbymiliter.com – Beberapa waktu lalu, Kementerian Pertahanan Indonesia telah memesan ratusan unit tank dari pemerintah Jerman. Pada rincian pesanan itu terdapat tank jenis Leopard Revolution, Leopard 2A4 dan Marder.
Dan pada September 2015 lalu, Dinas Penerangan TNI AD mengumumkan, 21 tank tempur utama Leopard telah tiba di Gedung Pusat Kendaraan TNI AD. Seluruh tank kemudian diserahkan ke sejumlah Batalyon Kaveleri, salah satunya yang berada di Cijantung, Jakarta Timur, yaitu Yonkav 1/Badak Ceta Cakti.
Namun Jenderal Mulyono mengatakan bahwa tank Leopard yang telah tiba di Indonesia itu hanya armada murni yang belum dilengkapi perlengkapan tempur atau amunisi. Rencananya, sebelum menandatangani kontrak pembelian amunisi tank Leopard, otoritas Kemhan dan TNI AD berencana akan mengunjungi pabrikan Rheinmetall di Jerman terlebih dahulu.
Selain tank yang masih kosongan, TNI dan Kemhan juga masih kekurangan 11 garasi untuk parkir tank-tank tersebut.
“Kami juga kekurangan 11 garasi. Nanti akan dibangun di kompi markas. Anggarannya kami ajukan di Rencana Kerja Anggaran tahun 2016,” ucap Andre.
Tidak hanya itu hambatan yang dialami oleh TNI AD dalam pengadaan tank ini. Selain tank dan garasi yang belum siap, lahan latihan atau uji coba untuk tank-tank itu juga belum ada. Namun Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Mulyono mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah berkomunikasi dengan Kementerian Pertahanan terkait lahan untuk latihan di Desa Cibenda, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
“Lahannya kami siapkan. Bikin senjata kok seperti bikin tempe. Nanti lahannya kami siapkan di daerah Cibenda. Itu sudah direncanakan,” ujarnya di Monumen Nasional, Jakarta, Selasa (1/3/2016).