
Situs web Universitas Alaska menjelaskan “efek (sinar) tersebut tidak akan mampu terdeteksi dalam waktu 1 detik hingga 10 menit kemudian, tergantung ketinggian lapisan ionosfer yang menjadi titik ditembakkannya (sinar elektromagnetik).”
Jaringan antena HAARP terdiri dari 180 unit antenna yang tersebar di lahan seluas 14 hektare. Jika antenna tersebut diintegrasikan dengan pemancar, maka dapat memancarkan daya hingga 3600 kilowatt. Proyek HAARP sendiri diperkirakan memakan biaya hingga $200 juta atau sekitar Rp2,6 triliun rupiah.