Tuesday, December 10, 2024
HomeTiongkok Kembangkan Sistem Ketapel CATOBAR Pada Kapal Pengangkut Pesawatnya

Tiongkok Kembangkan Sistem Ketapel CATOBAR Pada Kapal Pengangkut Pesawatnya

Hobbymiliter.com – Tiongkok dilaporkan akan melanjutkan pengembangan program sistem Catapult-Assisted Take-Off But Arrested Recovery (CATOBAR) pada kapal pengangkut pesawat (aircraft carrier) mereka. Informasi ini diberitakan langsung oleh US Naval Institute setelah melihat jet tempur Shenyang J-15 Flying Shark yang teridentifikasi menggunakan sistem CATOBAR pada kapal pengangkut pesawat milik PLA Tiongkok, Kamis (22/9) silam.

Awal 2016, pihak Pangkalan Udara Huangdicun menerbitkan foto-foto di internet yang menunjukkan bahwa kapal pengangkut pesawat Tiongkok sudah dikonfigurasi untuk mengadopsi sistem peluncur ketapel CATOBAR. Menurut laporan dari IHS Janes, jet tempur J-15 yang terlihat dalam foto tersebut diketahui memiliki bilah peluncur ketapel pada roda hidungnya. Para pengamat menduga, jet tersebut adalah pesawat Tiongkok pertama yang digunakan untuk mengujicoba sistem CATOBAR. Shenyang J-15 sendiri diketahui menggunakan mesin turbofan AL-31 buatan Rusia.

BACA JUGA :  China Kembangkan Varian Baru Ranpur Amfibi

IHS Janes melaporkan bahwa sejauh ini belum ada konfirmasi resmi dari pihak Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) ataupun bukti-bukti fisik yang mengarah pada konstruksi sistem peluncur CATOBAR. Namun beberapa pihak berspekulasi bahwa Tiongkok sebenarnya sudah mengembangkan modul awal untuk memproduksi sistem tersebut.

Eileen Aurora
Eileen Aurora
Punya passion yang tinggi di penulisan artikel militer. Berusaha memberikan artikel artikel yang update di situs www.hobbymiliter.comSimak sajian berita militer hari ini dari kami setiap harinya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Baca Juga

USS Bunker Hill, salah satu kapal perang Ticonderoga

Selamat Tinggal Kapal Perang Ticonderoga

0
Selamat Tinggal Kapal Perang Ticonderoga - HobbyMiliter.com. Angkatan Laut Amerika Serikat akan mulai kehilangan armada "kapal kombatan berukuran besar" yang dimilikinya pada medio 2020...