Tuesday, December 10, 2024
HomeBlog MiliterPerusak Kawal Rudal, Jalan Menuju Kemandirian Industri Pertahanan Dalam Negeri

Perusak Kawal Rudal, Jalan Menuju Kemandirian Industri Pertahanan Dalam Negeri

Proyek kapal perang jenis Perusak Kawal Rudal merupakan salah satu proyek prioritas nasional dalam bidang pertahanan. Akan dibuat sebanyak 2 hingga 4 unit kapal untuk mengisi jajaran kapal di Satuan Kapal Eskorta (Satkorta) TNI AL.

Desain yang dipilih yakni dari perusahaan galangan kapal asal Belanda, DAMEN. Adapun DAMEN sendiri telah berhasil membuat sebanyak 4 unit kapal perang jenis Korvet untuk kebutuhan TNI AL. Nama jenis desain yang dipilih oleh TNI AL dan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia yakni “SIGMA” yang merupakan singkatan dari “Ship-Integrated-Geometrical-Modularity-Approach”. Artinya, dalam proses pembuatan nya, dapat dibangun secara modular, beberapa bagian kapal yang dibuat terpisah kemudian dirakit menjadi satu, sehingga lebih mempercepat proses pembuatan karena proses produksi dapat dipersingkat dan proses perakitan berjalan lebih mudah dan cepat. Indonesia sendiri sejatinya telah mengoperasikan 4 kapal “SIGMA” produksi DAMEN, kesemuanya yakni jenis korvet kelas Diponegoro, yang merupakan varian kapal SIGMA 9113. Angka 9113 pada varian SIGMA menunjukkan bahwa panjang total kapal tersebut ialah 91 meter dan lebar total kapal tersebut adalah 13 meter. Perusak Kawal Rudal yang selanjutnya dapat kita sebut sebagai kelas Raden Eddy Martadinata merupakan varian kapal SIGMA 10514, artinya, panjang total kapal ini yakni 105 meter dan lebar total kapal 14 meter.

BACA JUGA :  Yordania dan Rusia Bentuk Ruang Pusat Komando Perang Bersama
REM Back view
Tampak belakang KRI Raden Eddy Martadinata 331 saat melakukan Sea Trial.
Sumber : safety4sea.com

Perusak Kawal Rudal kelas R.E Martadinata memiliki dimensi panjang total 105,14 meter, lebar total 14,02 meter, draught 3,7 meter, serta berat benaman 2.365 ton. Kapal ini dibekali mesin tipe CODOE (Combined Diesel Or Electric) dengan mesin diesel penggerak nya berkekuatan 2×10.000 kW (Kilo Watt) dan motor penggerak elektris berkekuatan 2×1300 kW yang energinya disalurkan ke 2 unit baling-baling kapal berdiameter 3,55 meter. Dengan daya sebesar itu, kapal tersebut dapat melaju hingga kecepatan maksimal 28 knot atau sekitar 52 km / jam. Untuk urusan kelistrikan diserahkan kepada 6 unit generator dengan masing masing generator berkekuatan 715 kWE (Kilo Watt Electric). Sebagai bantuan, ada pula 1 unit generator yang berkekuatan 180 kWE (Kilo Watt Electric) untuk antisipasi jika terjadi kekurangan daya listrik.

BACA JUGA :  Army 2019 : Russia Tampilkan Sistem Hanud Sosna Pada Chassis Ranpur BMP3F, Indonesia Minat?

Sedikit bergerak kebelakang terdapat sebuah landasan helikopter atau helipad yang dapat menampung satu unit helikopter dengan bobot maksimal 10 ton lengkap dengan titik lashing untuk mengikatkan tali atau kabel sling untuk menahan helikopter agar tidak bergerak dari posisi nya jika harus ditaruh di luar kapal selama beberapa waktu lamanya. Selain helipad, ada juga sebuah hangar untuk menyimpan 1 unit helikopter.

Kristian Prasetyo Lobo
Kristian Prasetyo Lobohttps://www.facebook.com/Achtung.sniper
Just an ordinary person who loves diecast and military related-stuffs. Enjoy my writings as you enjoy your daily delicious food. Wanna put some suggestion? Don't hesitate to comment on my posts or you can sending me message on my facebook profile. ^^

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Baca Juga

Thailand Ketagihan Beli Pesawat Buatan PTDI Indonesia

Thailand Ketagihan Beli Pesawat Buatan PTDI Indonesia

1
Hobbymiliter.com - Thailand telah berulang kali memesan pesawat PTDI karena merasa cocok. Pesawat yang pernah dibeli Thailand dari Indonesia di antaranya adalah pesawat C212-400...