Lalu bagimana dengan rudal-rudal lain yang tak kalah canggih? Contohnya S-300, Sky Dragon 50, dan NASAMS? Apabila dilihat dari cara kerjanya, maka kemungkinan besar menggunakan sistem pemandu jenis pertama. Bo Almqvist juga menyebutkan kalau Command to Line of Sight Systems dianggap tahan terhadap jamming jika dibandingkan dengan jenis pertama, jenis kedua juga memiliki kemampuan self destruction, serta memiliki presisi yang lebih tinggi.
Perbedaan paling mendasar dari kedua system adalah sistem pandu radar atau Infra Red homing missiles, menggunakan main intelligent system yang terdapat pada rudal. Sedangkan pada sistem pandu Command to Line of Sight Systems, menggunakan main intelligent system yang berada di ground system atau pengendali di darat. Kedua system memiliki kelebihan tersendiri, maka tak sudah sewajarnya Arhanud TNI AD menggunakan kedua sistem pemandu dalam arsenal rudal hanud.