Udar apabila dalam bahasa Inggris artinye “Strike”, oleh Kovrov-based VNII Signal scientific-research institute dikembangkan dengan teknologi fully autonomous robotic system. Udar UCGV bertujuan sebagai sarana mensupport misi fighting and reconnaissance. Berbasiskan platform tank battle proven, Udar mempu berperan sebagai ‘drone darat’ yang mampu menerjang medan sulit serta dilengkapi dengan lapis baja yang maksimal.
Karir Udar UCGV muncuk pertama kalinya di Innovation Days 2015 Defense Exhibition yang diadakan oleh Kemenhan Rusia, di bulan Oktober 2015. Di dalam event itu, Udar sukses memperagakan oleh gerak dan penembakkan. Untuk potensi pasarnya, Udar didesain menggunakan kubah tipe modular, sehingga sangat mudah dipasangkan dengan beragam jenis senjata, mulai dari senjata mesin, kanon RCWS (Remote Control Weapon System) hingga rudal anti tank.
Hebatnya lagi VNII Signal merencanakan untuk mengembangkan Udar menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Sehingga robot kendaraan tempur ini mampu melakukan misi operasi dengan mandiri, dapat menganalisa combat environment menggunakan automatic mode.
Pada prototype pertamanya, gabungan senjata yang dibawa Udar UCGV termasuk sangat menakjubkan. Pada kubahnya mengkombinasikan kanon otomatis 2A42 berkaliber 30 mm, lalu ada juga senjata mesin Kalashnikov PKTM berkaliber 7,26 x 52 mm, dan ada juga 4 peluncur rudal anti tank 9M133M-2 Kornet-M. Sistem persenjataan kubah menggunakan platform RCWS hasil rancangan Tula based Instrument Design Bureau.
Mengingat adanya jamming frekuensi, Udar juga akan menyematkan komponen pendukung electronic warfare. Walaupun Udar UCGV dioperasikan dengan full autonomous, tapi pihak pabrikan juga menyediakan plan B, yaitu bila instrumen elektronik tak berfungsi, kendaraan tempur ini dapat kembali menggunakan kontrol manual, sehingga dapat dikendalikan secara langsung.