Walaupun begitu, masih butuh pelatihan sangat intensif selama 2 bulan lagi sebelum siswa yang mengawaki system senjata baru ini dinilai cukup mampu untuk menggunakannya. Walau penuh dengan berbagai macam masalah teknik sebagaimana biasanya implementasi sebuah system baru, baterai SAM pertama RRC pun dinyatakan operasional per Agustus 1959. Paman “SAM” sudah datang ke China!

Situs SAM di sekitar Beijing. Pattern yang sama bisa kita temukan di (eks) situs SAM AURI di Teluk Naga Tangerang
Situs SAM di sekitar Beijing. Pattern yang sama bisa kita temukan di (eks) situs SAM AURI di Teluk Naga Tangerang

Setelah Ujicoba operasional selama sebulan, akhirnya pada tanggal 20 September 1959, unit rudal anti pesawat PLAAF dinyatakan combat ready dan mulai dideploy disekitar Beijing. Disekitaran waktu tersebut, bahkan sebelumnya, penerbangan gelap Taiwan terus berlangsung, bahkan pada bulan Juni 1959, sebuah RB-57 Taiwan melakukan misi pengintaian di atas ibu kota RRC: Beijing (Peking pada saat itu).

BACA JUGA :  KRI Oswald Siahaan 354, Kapal Legendaris TNI AL

Baterai SAM yang baru tersedia sedikit tersebut diposisikan di sekitaran Beijing dengan posisi sedemikian rupa untuk mengkover jalur penerbangan yang diperkirakan digunakan pesawat intai Taiwan yang sudah beberapa kali lewat Beijing.

Untuk menjaga ke-strategis-an system SAM ini, penempatannya pun dilakukan dengan penuh kerahasiaan. Kru dan personel unit tersebut disamarkan sebagai kru pengeboran minyak yang sedang mencari sumber daya minyak, sebuah samaran yang dianggap sempurna karena dengan status tersebut, pergerakan dan pemindahan “berbagai alat alat teknik” pun tidak mudah dicurigai.

BACA JUGA :  HK M416, Senapan Serbu Unggulan Pasukan Khusus

Perlu dicatat pula, saat itu, seluruh kru unit sistem rudal anti pesawat tersebut sudah 100% dari PLAAF, semua instruktur asal Uni Soviet tidak ada yang terlibat dalam operasional. Status kru asal Soviet di unit operasional hanya sebagai adviser. 

Ujian Kesabaran

CETC YLC-8/8A VHF Band Long Range 2D Surveillance Radar
CETC YLC-8/8A VHF Band Long Range 2D Surveillance Radar

Operator rudal anti pesawat SA-2 Guideline/S-75 Dvina PLAAF yang baru lulus ini sudah gatal untuk membuktikan hasil training mereka, tapi apa daya, sudah 2 minggu semenjak combat ready tidak terjadi apa apa. Tidak satupun pesawat RoCAF yang melintas. Ketegangan mulai dirasakan pada tanggal 1 hingga 4 Oktober 1959, pada peringatan 10 tahun Deklarasi RRC. Diharapkan, diperkirakan akan ada pesawat mata mata musuh yang melintas, tapi ternyata lewat dari tanggal tersebut tidak satupun “tamu tidak diundang” yang datang.

BACA JUGA :  China Mulai Operasikan Pesawat Angkut Shaanxi Y9

Tiba tiba, pagi hari tanggal 5 Oktober, sebuah pesawat terdeteksi terbang dari arah Taiwan dan masuk ke ruang udara RRC di provinsi Fujian. Radar RRC mulai men-tracking penerbangan gelap tersebut mengarah ke Nanking. Pesawat tempur PLAAF pun di-scramble tetapi karena pesawat sasaran terbang di ketinggian di atas 20 ribu meter, fighter PLAAF praktis hanya mampu membayangi jauh di ketinggian rendah dan tidak dapat mencegat sasaran tersebut.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here