Friday, April 26, 2024
HomeMiliterTeknologi MiliterBegini Cara Kerja Over The Horizon Radar (OTHR) Jindalee Australia

Begini Cara Kerja Over The Horizon Radar (OTHR) Jindalee Australia

Meski berkembang pesat, namun menjelang dekade 90-an radar konvensional seperti membentur tembok. Dengan komplitnya teknik rekayasa pembuatan pesawat siluman dengan material yang sanggup menyerap sinyal radar, seperti yang diterapkan pada F-117 Nighthawk dan B-1A Spirit, dengan sendirinya banyak sistem radar pertahanan udara pun gagu dibuatnya. Dikombinasikan dengan trik menempatkan cerobong buangan gas di atas badannya, penjejak panas pun ikut dibuat tumpul.

Maka, pada suatu masa, dunia kemiliteran pun sempat was-was dengan kehadiran pesawat-pesawat yang nampaknya akan menjadi andalan segelintir negara maju. Pasalnya, ia mampu menerobos segala bentuk pagar radar dengan begitu mudahnya. Juga jarak deteksi radar terbatas sekali karena adanya pengaruh lengkung bumi dan ketinggian antena. Karena itu, kebanyakan radar aktif, ditempatkan dalam ketinggian, entah di gunung maupun diatas tower. Dengan adanya keterbatasan jarak deteksi hingga rata rata 200-300 Km efektif, maka sistem peringatan dini akan bahaya udara yang mengancam pun juga sempit sekali waktunya.

BACA JUGA :  Su-34 yang megah DOGFIGHTS dengan sepupunya Su-27
gambar radar
gambar radar

Namun – inilah hebatnya ilmuwan – melalui kerja keras yang menguras pikiran, akhimya mereka berhasil juga menciptakan penjejaknya. Prinsipnya sederhana saja, yakni dengan memanfaatkan lapisan ionosfer sebagai pemantul. Berangkat dari sifat lapisan elektronnya yang mampu memantulkan balik gelombang radio dari selang High Frequency [3-30 MHz), mereka pun mengadopsinya sebagai penjejak para siiuman terbang yang memang memiliki kelemahan jika dibidik dari atas.

Dari salah satu pusat radar militer Australia, trik seperti ini beberapa kali berhasil menjejak operasi penerbangan B-1A. Pemanfaatannya, dalam sistem terintegrasi yang diberi nama radar over the horizon ini, temyata juga memberi cakrawala lain dalam aspek pengidentifikasian obyek-obyek terbang (air surveillance).

BACA JUGA :  Periskop di MiG-29UB

Itu karena, jarak jangkauannya yang 10 kali lipat radar biasa (mencapai 2.000 mil laut) dan kemampuan peringatan dininya yang luar biasa. Pasalnya, ia juga mampu mendeteksi lebih awal peluncuran rudal balistik. Australia mempunya beberapa situs OTHR radar diantaranyanya adalah di Jindalee.

Radar yang memanfaatkan pantulan ionosfer ini dikatakan bisa mendeteksi lalu lintas pesawat di area Denpasar Bali, bahkan Lanud Hasanudin Makassar tempat Sukhoi 27/30 kita bermarkas. Memang, keakuratan deteksinya mungkin awalnya masih kurang, namun dengan perkembangan ilmu pengetahuan, siapa yang bisa memprediksi mengenai perkembangan teknologi ini.

Hanung Jati Purbakusuma
Hanung Jati Purbakusumahttps://www.hobbymiliter.com/
Sangat tertarik dengan literatur dunia kemiliteran. Gemar mengkoleksi berbagai jenis miniatur alutsista, terutama yang bertipe diecast dengan skala 1/72. Koleksinya dari pesawat tempur hingga meriam artileri anti serangan udara, kebanyakan diecast skala 1/72.

4 COMMENTS

  1. Dg fakta adanya radar jindalee ini si australi dibikin gemes shg begitu byk memesan f-35. ini menandakan adanya kekuatan lebih di utara australia ini.

  2. Itu klaim mereka. Jangan mudah percaya bang. Radar HF digunakan untuk mengamati pola arus dan permukaan air laut. Kalau dipancarkan ke atmosfer, jadinya Ionosonde. Bagaimanapun radar untuk tracking target menggunakan jalur L S E terus sampai K

    • Apakah tidak ada ya Mahasiswa indonesia yg tertarik meneliti Radar untuk mengendus pesawat siluman ?? Ataukah tidak tertarik mereka ikut andil mengamankan Negaranya dgn menciptakan mata yg jauh melihat (Radar jarak jauh) mengingat luas nya wilayh indonesia ??
      Atau memang mereka sekarang sdh jadi generasi tiktok.

  3. Kita bisa saja mengadopsi teknologi radar yang, katakanlah, sudah uzur umurnya. Karena kita sebetulnya memiliki peninggalan ini yang dibeli dari Uni Sovyet saat akan melakukan aksi perebutan Irian Jaya. Teknologi uzur ini bisa saja dikombinasikan dengan teknologi yang ada. Sekalipun mungkin belum yang tercanggih. Sebab…sebetulnya teknologi yang uzur tadi telah membuktikan kehandalannya ketika dalam konflik Serbia, di mana mereka dapat mendeteksi penyusupan pesawat siluman F-117A Nighthawk yang mereka dapat tembak jatuh. Tidak tanggung- tanggung : 3 biji!! (https://www.warhistoryonline.com/history/that-day-the-serbs-did-the-impossible-shot-down-an-f-117-nighthawk.html) “Sorry we didn’t know is was invisible”.
    Sekalipun…dalam versi Amerika dikatakan agak lain, yaitu karena intelligen Serbia telah mendeteksinya saat mulai terbang dari Italia. (https://theaviationgeekclub.com/an-in-depth-analysis-of-how-serbs-were-able-to-shoot-down-an-f-117-stealth-fighter-during-operation-allied-force/).

    Yang paling menggemaskan adalah brochure- brochure yang beredar setelah itu: “Sorry we didn’t know is was invisible”…. ha ha ha

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Baca Juga

Kiprah Detasemen Bomber Nuklir Handley Page Victor RAF Di Masa Konfrontasi...

0
Kiprah Detasemen Bomber Nuklir Handley Page Victor RAF Di Masa Konfrontasi RI-Malaysia - HobbyMiliter.com - Mungkin sebagian diantara anda pernah membaca artikel di beberapa...

Recent Comments