Untuk tenaga penggeraknya, kedua rudal meskipun berbeda desain tetapi sama-sama menggunakan two stage solid fuel rocket motor. Untuk kecepatannya, uji lapangan membuktikan kedua Sea Cat masih dalam range subsonic, Sea Cat original memiliki kecepatan mencapai Mach 0,8 dan Sea Cat buatan Dislitbangal memiliki kecepatan Mach 0,915. Daya jangkaunya termasuk dalam jarak dekat, maksimal hanya mampu menarget sasaran sejauh 5.000 meter.
Dari segi sistem pandu (guided system), rudal buatan Dislitbangal mengadaptasi dari gimbal image processing yang dipasang pada moncongnya. Sedangkan Sea Cat original menggunakan sistem CLOS (Command Line-Of-Sight) serta radio link. Tapi sampai saat ini belum ada kemajuan dari proyek Sea Cat buatan dalam negeri itu.