Dengan peran dan fungsinya inilah, tidak heran, Stuka yang muncul dan menggemparkan musuh ini disebut sebagai pembuka jalan dan tulang punggung (backbone) serangan bagi kekuatan darat tentara Nazi. Jerman makin mendapat angin dan terus melakukan invasi di negara-negara Eropa.
Begitupun dalam penggempuran ke Kota Rotterdam, Belanda (Mei 1940), Stuka tak juga dapat dibendung. Pembom ini adalah monster baru bagi musuh-musuh Hitler.
Istilah pembom tukik, dimana pesawat melakukan gerakan tukik dan membom (dive and bombing), sebenarnya sudah tercetus dalam masa Perang Dunia 1. Bahkan, disebutkan, para perancang Jerman sebenarnya mempelajari teknik ini dari Angkatan Laut Amerika yang akhirnya diwujudkan dalam sayembara tahun 1933 dan dimenangkan Junkers Ju-87 Stuka (1935).