Saturday, April 20, 2024
HomeAlutsistaDrone UAVPenghancuran Pusat Komando Drone, Kenapa Tidak??

Penghancuran Pusat Komando Drone, Kenapa Tidak??

Armenia-Tochka-U
Cakupan rudal Tochka U milik Armenia

Cakupan untuk rudal Tochka-U terlihat jauh lebih pendek, namun demikian dengan jumlahnya yang relatif lebih banyak (40 peluncur versi SIPRI) lalu relative lebih mobil, bahkan sasis ynag digunakan Tochka ini adalah bersifat amfibi. Tochka-U memberikan keuntungan dari segi mobilitas dan penggelaran.

Rudal balistik sendiri memberikan keuntungan, bilamana dibandingkan dengan metode lain seperti serangan udara konvensional atau sesama penggunaan UAV , dari segi waktu tempuh dimana rudal balistik dapat menghantam sasaran dalam waktu singkat sehingga diharapkan sasaran tidak sempat berpindah. Akurasi untuk Iskander dan Tochka sendiri adalah relatif baik dengan CEP kurang lebih 2-5 m (Iskander-E) lalu kurang daripada 95 m untuk Tochka U.  Salvo beberapa Tochka U mungkin dibutuhkan untuk secara umum menghancurkan sebuah situs komando dan peluncuran UAV.

Mengapa praktek di lapangan malah berbeda ?

Dari paparan diatas dan adanya aset ESM milik Armenia tentu diharapkan adanya suatu “upaya” lebih dari sekedar menembak jatuh drone Azerbaijan.  Namun dapat kita lihat bahwa Armenia belum/sedikit melakukan upaya serangan ke pusat komando drone Azerbaijan.

Penulis sendiri memandang bahwa factor utama yang mempersulit upaya serangan ini adalah Armenia tidak memiliki aset ESM yang memadai.  Seperti halnya Stasiun pengendali darat untuk drone, Radar lalu tentunya ESM Avtobaza yang dimiliki Armenia adalah penulis pandang kurang memadai karena keterbatasan cakrawala.

Sebaliknya, Azerbaijan sendiri menurut SIPRI selain melakukan pembelian UAV untuk tujuan serangan seperti Harop, Orbiter dan Skystriker juga memiliki UAV besar untuk tujuan pengintaian seperti Heron dan Hermes.

Heron yang memiliki kemampuan pengintaian elektronik seperti Avtobaza. Keberadaan platform ESM yang terbang tinggi dapat menghilangkan atau mengurangi batasan cakrawala. Memungkinkan Azerbaijan untuk dapat mengetahui dan melokalisir pemancar elektronik Armenia seperti radar dan komunikasi.  Lebih jauh lagi dikarenakan hukum fisika mengenai perambatan gelombang radio, UAV Heron ini adalah dapat mendeteksi emisi radar dari jarak jauh, bahkan mungkin sebelum radarnya mendeteksi dia.

Bilamana Armenia mengkehendaki taktik penghancuran pusat Komando UAV, mereka adalah wajib hukumnya untuk memiliki aset ESM udara yang serupa atau meminta bantuan pengintaian elektronik kepada sekutu mereka. Dibawah ini adalah contoh TU-204R milik Rusia yang bertujuan untuk mengintai dan melokalisir posisi pemancar elektronik lawan.

Tu-214R
Pesawat pengintai elektronik Tu-214R
Dhimas Afihandarin
Dhimas Afihandarinhttp://stealthflanker.deviantart.com
Pecinta militer, terutama yang berkaitan dengan topik Pertempuran elektronika dan desain alutsista.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Baca Juga

KRI Bung Tomo-357, KRI John Lie-358 dan KRI Usman Harun-359

KRI 357, 358 dan 359 dalam 1 Frame

0
HobbyMiliter.com - Indonesia baru baru ini membeli kapal baru tapi bekas. Kapal ini merupakan kapal MRLF atau Multi Role Light Frigate. Setelah proses retrofit...

Recent Comments