Selain itu sejarah perang Batak yang terjadi selama 29 tahun dilaterbelakangi karena politik dagang Belanda di Batak yang membuat rakyat mengalami penderitaan dan kerugian. Banyak petani di Tapanuli kehilangan pekerjaan dan tanahnya. Karena diterapkanya politik liberal yang memberikan kebebasan penguasa Eropa untuk bisa menyewa tanah penduduk pribumi dengan harga yang murah. Dan dalam proses penyewaan tanah terjadi unsur pemaksaan. Sehingga Raja Sisingamangaraja XII melakukan perlawanan.
Kebijakan Belanda yang mencari keuntungan sebesar-besarnya, memberlakukan politik Pax Nederlandica dan mendukung kristenisasi yang dilakukan misionaris. Dengan latar belakang tersebut sehingga terjadi perlawanan raja Batak dan masyarakatnya kepada Belanda.
Akibat Perang Batak
Sejarah Perang Batak menyisahkan korban jiwa, penistaan, penindasan, kehancuran, kesedehan dan ketidak bebesan dari masyarakat Batak. Dalam peristiwa Perang Batak, banyak orang batak yang terbunuh, pemukiman hancur/dibakar, dan agama kristen menyebar luas.
Akibat perang Batak, Belanda mengalami krisis pendanaan karena mereka juga saat itu sedang mengatasi perlawanan menghadapi Aceh.