Hobbymiliter.com – Di tengah ketegangan yang semakin memuncak antara Turki dan negara tetangganya, Pentagon baru saja mengkonfirmasi proyek bernilai ratusan juta dollar untuk menjual bom pintar ke Ankara. Hal ini dinilai akan memperparah keadaan di Suriah dan Irak.
Desember 2015 saja, Turki meluncurkan 25 unit tank dan sekitar 1560 tentara ke wilayah Irak utara. Namun, tindakan ini tidak disertai dengan izin dari pemerintahan Baghdad, sehingga dianggap melanggar kedaulatan Irak. Ankara juga banyak melakukan konfrontasi dengan warga Kurdistan yang mendiami utara Suriah dan selatan negara mereka.
Saat ini, gencatan senjata di Suriah masih berlangsung. Namun perjanjian diatas bisa saja mengancam usaha perdamaian yang dilakukan untuk menghentikan perang selama 5 tahun di Suriah.
“Pemerintah Turki menganggap diri mereka sebagai korban dan pihak yang kalah dalam perang Suriah,” tulis majalah Jerman, Telepolis. “Alasan inilah yang membuat mereka terus melakukan tindakan provokasi hingga gencatan senjata (Suriah) batal.”
Berbagai pihak menyayangkan perjanjian kontrak antara Washington dan Ankara yang nilainya mencapai $682,9 juta (9,1 triliun rupiah) tersebut. Kontrak ini sendiri akan memberi Turki persediaan bom pintar yang jumlahnya masih dirahasiakan.