Hobbymiliter.com – Pelaksana tugas Kepala Dewan Pertahanan Nasional Israel, Brigadir Jenderal Yaakov Nagel, akan tiba di Washington pekan depan untuk melakukan tahap negosiasi akhir paket bantuan militer Amerika Serikat bagi Israel. Paket ini akan menjadi bantuan dengan nilai komersial tertinggi yang pernah diberikan oleh Amerika Serikat bagi suatu negara. Israel menuntut agar paket tersebut “disetujui sesegera mungkin.” Pertanyaannya, mengapa Israel begitu terburu-buru?
Hubungan antara Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan Presiden AS Barack Obama terlihat semakin merenggang akhir-akhir ini. Saat mengadakan sidang kabinet Februari silam, Netanyahu mengajukan agar Israel sabar menunggu hingga Obama keluar dari Gedung Putih dan pergantian Presiden AS sudah berjalan. Gagasan Netanyahu membuat Obama merasa kecewa.
Namun, tampaknya Tel Aviv telah berubah pikiran. Netanyahu telah mengirim Brigjen Nagel untuk menandatangani perjanjian paket bantuan militer dari AS sesegera mungkin. Paket tersebut akan menjadi bantuan dengan nilai terbesar yang pernah diberikan oleh Washington kepada negara sekutunya, dengan total nilai mencapai 40 miliar dollar atau sekitar 520 triliun rupiah. Angka ini meningkat drastis dari perjanjian 10 tahun sebelumnya yang mencapai 30 miliar dollar.