“Amerika Serikat tidak punya kepentingan apapun untuk melindungi siapa saja yang mengganggu sekutu kami. Tidak ada,” kata Biden. “Namun, kami perlu menyesuaikan diri dengan aturan standar hukum yang berlaku di negara kami,” tambahnya.
Turki menuduh pendukung Gulen yang tersebar di tubuh birokrasi sipil dan militernya sudah menjalankan “negara pararel” selama bertahun-tahun dengan dikomando oleh Fethullah Gulen sendiri. Namun imam besar yang pernah menjadi guru spiritual Erdogan tersebut menolak klaim dari pemerintah Turki.
Wakil Ketua Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), Yasin Aktay mengatakan keengganan Washington untuk memulangkan Gulen “tidak dapat diterima.”
“Sangat aneh menurut kami, mengapa mereka (AS) tidak merasa yakin, padahal jangkauan bukti yang telah kami paparkan luas sekali,” kata Aktay.
Di Turki sendiri, ada banyak kasus pengadilan yang dialamatkan kepada Gulen dan masih mengalami penundaan. Inilah mengapa Turki kerap meminta agar AS melakukan ekstradisi.