Untuk prosedurnya, pemimpin regu bertugas mengawasi pengoperasian mortir, termasuk menentukan arah dan penempatan tembakan. Penembak (gunner) bertugas untuk membidik target menggunakan perangkat optik serta mengatur sudut elevasi dan simpangan dari mortir. Pembantu penembak (assistant gunner) bertugas memasukan proyektil saat penembak sudah memberikan aba-aba. Laras mortir juga harus dibersihkan setelah 10 kali penembakan, dan ini adalah tugas dari assistant gunner. Ada juga yang bertugas sebagai Pembawa amunisi, tugasnya adalah mempersiapkan proyektil (memasang charge dan menyetel sumbu) lalu diserahkan kepada assistant gunner. Pembawa amunisi juga harus mencatat jumlah proyektil yang ditembakkan per fire mission, serta melindungi posisi kru dari serangan musuh yang tak terduga
Baca Juga
Foto Foto Insiden Laut China Selatan 20 Juni 2016
Pada tanggal 20 Juni 2016 yang lalu telah terjadi insiden penangkapan sebuah kapal nelayan China di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia di utara pulau...