
Pada masa ini, TNI masih menggunakan kendaraan kendaraan tempur lawas hasil pembelian jaman orde lama, misalnya BTR-40 ini. Sebetulnya sih, hingga tahun 2019 ini, berpuluh puluh tahun setelah pembeliannya, berpuluh puluh tahun setelah awak pertama dari kendaraan tempur ini pensiun, kendaraan tempur lapis baja ini masih dipakai oleh TNI. Namun memang, sudah tidak menjadi alutsista lapis pertama lagi.
Jika Pindad saat itu melakukan reverse engineering terhadap VAB menjadi Anoa 6×6, kapan dilakukan reverse engineering terhadap anti-tank rocket launcher (LRAC F1, PF-98, RPG-7), ATGM (Javelin), MANPADS (Igla, Stinger, RBS-70), truk angkut personel, dll? Semoga kemandirian alutsista semakin meningkat.