Namun setelah secara kilat mengamati bagian luar Tornado, Clark mendapatkan kenyataan pesawatnya menderita rusak berat. Sayap dan tangki cadangan penuh taburan lubang. Melihat ke belakang, ia melihat bahan bakar mengucur deras keluar meninggalkan jejak putih di buntut pesawat. Pada sayap kanan, slat pada leading edge hancur terkena ledakan dan sisanya menggelantung ibarat luka menganga yang mengerikan.
Dengan sistem hidroliknya rusak berat, secara otomatis pesawat dikendalikan secara manual. Clark mendapatkan apabila ia mendorong keras tuas kendali, pesawatsecara perlahan mengikuti perintahnya. Namun dia tidak ada cara untuk mengetahui apakah mesin pesawat masih berfungsi baik, kecuali Clark merasakan dorongan mesin pesawat tidak seberapa. Masih optimis ia tetap melaksanakan prosedur restart darurat ketika dua kali mengalami flame-out alias mati mesin. Tapi tidak ada perubahan. Mesin tetap tidak mau menyala.