KRI Ki Hajar Dewantara (364), Kapal Perang Latih TNI AL Yang Akan Pensiun – HobbyMiliter.com. KRI Ki Hajar Dewantara (364) adalah kapal perang yang unik dalam jajaran Armada TNI Angkatan Laut. Penyebabnya, selain berperan sebagai kapal perang yang menjaga perairan Indonesia, kapal ini juga memiliki fungsi sebagai kapal latih tempur. Ciri khasnya, kapal ini mempunyai 2 anjungan.
Selain itu, kapal ini disebut satu-satunya karena tidak punya sister ship di TNI AL. Menurut pada Jane’s Fighting Ships 1983-1984, KRI Ki Hajar Dewantara (364) di dunia punya satu sister ship yaitu Ibn Khaldoum yang dioperasikan oleh AL Irak.
KRI Ki Hajar Dewantara (364) yang punya kode KDA-364 adalah kapal buatan galangan Uljanic Ship Yard, Yugoslavia tahun 1980. Dengan bobot 1.850 ton full load, KRI Ki Hajar Dewantara (364) bisa masuk sebagai Light Frigate atau Korvet. Sebagai kapal perang, kapal ini mempunyai persenjataan yang cukup mumpuni di jamannya.
Di antaranya, meriam Bofors kaliber 57 mm, senjata anti serangan udara kaliber 20 mm, empat buah rudal anti kapal MM38 Exocet serta dua buah peluncur torpedo SUT. Tidak ketinggalan di kapal ini juga terdapat helipad yang mampu didarati helikopter ringan sekelas NBO-105.
Hanya saja, jika dilihat dari jenis senjatanya, KRI Ki Hajar Dewantara (364) tampak lemah dalam anti serangan udara. Yaitu hanya dipersenjatai kanon 20 mm manual di depan anjungan kapal serta meriam 57 mm. Namun, sebagai kapal pemukul anti permukaan, bolehlah berbangga. Dengan rudal Exocet dan torpedo, segala jenis kapal musuh bisa dilumat.
Selain sebagai kapal pemukul, KRI Ki Hajar Dewantara (364) juga mengemban tugas yang tak kalah penting, yaitu menyiapkan perwira TNI AL yang siap tempur. Bisa dibilang di kapal inilah perwira TNI AL yang baru lulus memulai pengabdian sebagai pelaut tempur sejati. Mungkin itu juga alasan mengapa kapal ini menggunakan nama Ki Hajar Dewantara yang merupakan pahlawan nasional bidang pendidikan.
Ki Hajar Dewantara atau aslinya bernama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (1889-1959) selain menjadi aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia semasa penjajahan Belanda, adalah juga pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan memperoleh pendidikan bagi para pribumi jelata.
Sebagai kapal latih, KRI KHD 364 memiliki banyak keunikan. Seperti pesawat tempur latih yang memiliki dua kokpit, maka Kapal Perang Ki Hajar Dewantara juga memiliki dua anjungan yang letaknya atas-bawah. Anjungan pertama yang merupakan anjungan utama, terletak di lantai atas.
Sementara di bawahnya terdapat anjungan latih. Di dalam anjungan latih juga terdapat berbagai macam instrumen selayaknya anjungan reguler. Dengan adanya anjungan latih, proses praktik siswa bisa lebih mudah dan cepat, tanpa mengganggu operasional kapal.

KRI KHD 364 juga memiliki fasilitas lainnya untuk menunjang fungsi sebagai kapal latih. Seperti jumlah kabin (kamar) yang lebih banyak dari kapal lain pada umumnya, serta fasilitas ruang kelas. Normalnya, kapal ini diawaki oleh 90-an ABK. Namun, karena harus menampung siswa, kapal ini juga mampu mengakomodir sebanyak 100 orang siswa taruna.
Setelah mengabdi selama hampir 40 tahun, Kapal Ki Hajar Dewantara (364) saat ini sudah akan dipensiunkan. Kiranya TNI AL segera mengadakan kapal perang latih seperti Ki Hajar Dewantara ini.
Mau pensiun, siapa penerusnya?