Hanya saja, jika dilihat dari jenis senjatanya, KRI Ki Hajar Dewantara (364) tampak lemah dalam anti serangan udara. Yaitu hanya dipersenjatai kanon 20 mm manual di depan anjungan kapal serta meriam 57 mm. Namun, sebagai kapal pemukul anti permukaan, bolehlah berbangga. Dengan rudal Exocet dan torpedo, segala jenis kapal musuh bisa dilumat.
Selain sebagai kapal pemukul, KRI Ki Hajar Dewantara (364) juga mengemban tugas yang tak kalah penting, yaitu menyiapkan perwira TNI AL yang siap tempur. Bisa dibilang di kapal inilah perwira TNI AL yang baru lulus memulai pengabdian sebagai pelaut tempur sejati. Mungkin itu juga alasan mengapa kapal ini menggunakan nama Ki Hajar Dewantara yang merupakan pahlawan nasional bidang pendidikan.
Ki Hajar Dewantara atau aslinya bernama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (1889-1959) selain menjadi aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia semasa penjajahan Belanda, adalah juga pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan memperoleh pendidikan bagi para pribumi jelata.
Sebagai kapal latih, KRI KHD 364 memiliki banyak keunikan. Seperti pesawat tempur latih yang memiliki dua kokpit, maka Kapal Perang Ki Hajar Dewantara juga memiliki dua anjungan yang letaknya atas-bawah. Anjungan pertama yang merupakan anjungan utama, terletak di lantai atas.
Mau pensiun, siapa penerusnya?