Terlebih adanya aksi kejam pasukan baret hijau pimpinan Kapten Raymond Westerling yang membantai sekitar 40.000 warga sipil di Sulawesi Selatan (1946-1947) dan perberontakan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) di Jawa Barat yang membantai puluhan rakyat sipil dan personel Siliwangi. Semua itu menambah kebencian rakyat Indonesia terhadap Belanda, terlebih terhadap tentara Belanda.
