Friday, April 26, 2024
HomeMiliterAnalisis MiliterApakah Rudal S-300 Begitu Sulit Dipelajari dan Dioperasikan?

Apakah Rudal S-300 Begitu Sulit Dipelajari dan Dioperasikan?

Namun pada April 2019, 5 bulan setelah S-300 diantar dan pelatihan dimulai, pelatihan kru S-300 masih belum selesai dan S-300 masih belum siap operasional 5 bulan setelah diantar. Padahal kru asal Suriah sebelumnya sudah fasih dengan sistem rudal pertahanan udara buatan Rusia. Mulai dari SA-2, Pechora, S-200, Tor-M1 dan hingga Pantsir.

Rudal S-200 yang menghancurkan Il-20 Rusia
Rudal S-200 yang menghancurkan Il-20 Rusia

Jika personel Suriah yang sudah fasih dengan teknologi Rusia membutuhkan waktu lebih dari 5 bulan untuk berlatih mengoperasikan sistem rudal anti serangan udara S-300 ini, bagaimana dengan negara yang sebelumnya tidak pernah (atau sudah lama tidak) mempergunakan sistem rudal pertahanan udara buatan Rusia, misalnya katakanlah Indonesia?

BACA JUGA :  Foto - Foto Dokumentasi Pendudukan Tentara Soviet di Perang Afghanistan Era 80-an
S-125 Pechora Suriah
S-125 Pechora Suriah

Bagaimana juga dengan negara yang melakukan pembelian crash program karena negara dalam keadaan genting, misalnya seperti yang kita lakukan dalam Trikora dulu? Sistem yang tidak bisa dipakai dengan segera tentu saja tidak berguna dalam keadaan genting seperti itu.

Sistem rudal anti pesawat Tor M1
Sistem rudal anti pesawat Tor M1

Bagaimana pun juga, diamnya S-300 bisa jadi juga karena berhasilnya diplomasi bujuk rayu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Pada pertemuan dadakan setelah kejadian tertembaknya Il-20, Putin dan Netanyahu menyetujui suatu langkah pengamanan khusus yang mewajibkan Israel memberitahu Rusia 15 menit sebelum setiap kali akan melakukan serangan udara ke wilayah Suriah. 

Pada perjanjian antara keduanya sebelum kejadian tertembaknya Il-20, Israel hanya wajib memberitahukan setiap serangan yang dilakukannya kepada Rusia tanpa batas waktu tertentu. Yang kemudian oleh Israel diterjemahkan dengan memberi tahu Rusia persis pada saat terjadinya serangan. Hal yang Rusia protes karena tidak mempunyai waktu untuk memastikan keamanan aset asetnya ketika serangan udara berlangsung.

BACA JUGA :  Intrinsic Defender 2022, Latihan Bersama AL AS – Israel
Vladimir Putin dan Benjamin Netanyahu
Vladimir Putin dan Benjamin Netanyahu

Fakta bahwa S-300 Suriah tidak melakukan apa apa pada malam serangan udara Israel tersebut menunjukkan bahwa penggunaan sistem rudal anti pesawat S-300 milik Suriah membutuhkan persetujuan penjualnya, Rusia. Rusia nampaknya enggan sistem S-300 nya digunakan untuk menembak jatuh pesawat tempur milik Israel.

F-35 Israel diatas Beirut Lebanon. Israel banyak melakukan serangan ke Suriah dari wilayah udara Lebanon.
F-35 Israel diatas Beirut Lebanon. Israel banyak melakukan serangan ke Suriah dari wilayah udara Lebanon.

Namun jika benar bahwa penggunaan senjata pertahanan diri semacam S-300 membutuhkan persetujuan Rusia, maka Rusia sama sekali tidak ada bedanya dengan Amerika Serikat. Bahkan mungkin lebih buruk.

Diperkirakan, F-35 akan menjadi game changer jika S-300 diaktifkan Suriah
Diperkirakan, F-35 akan menjadi game changer jika S-300 diaktifkan Suriah

Amerika Serikat selama ini terkenal melarang penggunaan senjata buatannya untuk aksi aksi diluar upaya mempertahankan diri terhadap serangan asing. Termasuk dalam hal ini adalah, penggunaan alutsista buatan Amerika Serikat untuk mengatasi pemberontakan dalam negeri bagi beberap kasus. Tapi, selama ini Amerika Serikat tidak pernah melarang penggunaan senjata buatannya terhadap serangan pihak asing dalam rangka mempertahankan diri.

BACA JUGA :  Media Tiongkok: AS dan Korsel Akan Membayar Mahal Karena Memasang THAAD
F-15 Angkatan Udara Israel.
F-15 Angkatan Udara Israel.
Hanung Jati Purbakusuma
Hanung Jati Purbakusumahttps://www.hobbymiliter.com/
Sangat tertarik dengan literatur dunia kemiliteran. Gemar mengkoleksi berbagai jenis miniatur alutsista, terutama yang bertipe diecast dengan skala 1/72. Koleksinya dari pesawat tempur hingga meriam artileri anti serangan udara, kebanyakan diecast skala 1/72.

1 COMMENT

  1. Pertama, saya sesungguh nya penggemar alutsista rusia, namun sesuai dengan artikel diatas, membuat saya sangsi pada kualitas kecanggihan tehnologi rusia.
    1. Alasan alasan yg di katakatan bahwa S300 suriah belum siap, adalah upaya membalik fakta, dlmna sesungguhnya kamampuan tehnologi rusia tidak mampu mengimbangi tehnologi Israel.
    2. Sejak Saya 300 berasa di suriah, kita belum pernah mendengar bahwa Semua 300 berhasil mengalahkan atau menembak rudal atau pesawat tempur Israel.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Baca Juga

M109A4-GScover

Kedatangan M109A4 GS di Armed TNI AD

0
Kedatangan M109A4 GS di Armed TNI AD - HobbyMiliter.com – Selain menggunakan kapal Belgia, sejumlah 18 unit Self Tracked Propelled Howitzer atau disebut Artileri...

Recent Comments