Hobbymiliter.com – Pesawat Militer China Kembali Masuki Ruang Udara Taiwan. Pada hari Minggu kemarin, tepatnya pada tanggal 19 Juni 2022, telah terjadi pelanggaran wilayah terbang yang dilakukan oleh tidak kurang dari sepuluh unit pesawat militer China ke wilayah ruang udara Taiwan. Pelanggaran wilayah ini menjadi pelanggaran kedelapan kalinya yang dilakukan oleh unsur militer China dalam bulan Juni tahun 2022 ini. China memang belakangan ini semakin aktif melakukan tindakan provokatif terhadap wilayah kedaulatan Taiwan baik itu melalui manuver unsur alutsista kapal perang yang dimiliki oleh Angkatan Laut Pembebasan Rakyat China (People’s Liberation Army-Navy atau PLAN) maupun manuver yang dilakukan oleh pesawat – pesawat milik Angkatan Udara Pembebasan Rakyat China (People’s Liberation Army-Air Force atau PLAAF).
Dalam pelanggaran wilayah yang terjadi pada hari Minggu kemarin itu, terdapat sepuluh unit pesawat militer milik PLAAF dari berbagai jenis diantaranya satu unit pesawat pembom bermesin jet jenis Xian H-6, satu unit pesawat peringatan dini dan kendali pertempuran udara atau AEW&C bermesin turboprop jenis KJ-500, dua unit pesawat jet tempur jenis J-10, dua unit pesawat jet tempur jenis J-11, serta empat unit pesawat jet tempur jenis J-16. Militer China memang telah sering melakukan berbagai manuver provokatif terhadap Taiwan di wilayah kedaulatan Taiwan. Namun seiring berjalannya waktu jumlah pesawat yang melakukan pelanggaran wilayah terbang semakin meningkat dan intensitasnya pun semakin intens. Selain dari segi jumlah pesawat dan intensitas, patut kita cermati juga bahwa kian hari penerobosan wilayah udara oleh pesawat milik militer China semakin terstruktur. Ini ditandai dengan makin lengkapnya unsur pesawat yang terlibat mulai dari pembom, jet tempur, hingga pesawat AEW&C.
Pemerintah Taiwan yang seolah telah terbiasa dengan tindakan dari militer China pun memberikan respon yang juga seperti biasa. Beberapa respon yang dilakukan oleh pemerintah Taiwan yakni dengan mengusir armada pesawat militer milik PLAAF tersebut melalui kontak radio, menerbangkan pesawat jet tempur guna mencegat pesawat – pesawat militer tersebut, serta melakukan monitoring pergerakan pesawat militer China itu menggunakan sistem senjata pertahanan udara berbasis rudal darat ke udara yang mereka miliki. Kejadian ini dilaporkan terjadi di wilayah zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan sisi Barat Daya.