Thursday, September 18, 2025
HomeMiliterAlutsistaMengenal Long Range Acoustic Device

Mengenal Long Range Acoustic Device

Hobbymiliter.com – Mengenal Long Range Acoustic Device. Halo para pembaca yang budiman. Akhirnya kami kembali bisa menulis setelah menjalani libur akhir tahun 2024. Kali ini untuk menandai tahun baru 2025, kami akan mencoba membagikan kepada anda sekalian, informasi tentang perangkat alutsista atau alat utama sistem senjata yang meski tidak mematikan namun cukup penting dan cukup jamak di gunakan pada berbagai platform kendaraan maupun instalasi militer. Nama perangkat alutsista tersebut adalah Long Range Acoustic Device atau yang biasa disingkat LRAD. Nah, seperti apa sih alutsista yang namanya LRAD ini dan bagaimana cara kerjanya? yuk, kita simak pada artikel dibawah ini.

 

Deskripsi Singkat

LRAD merupakan suatu perangkat sistem senjata non lethal yang memungkinkan penggunanya untuk mengkomunikasikan dan memperingatkan pihak-pihak yang mencoba mengancam atau menyerang para penggunanya. LRAD adalah perangkat yang didesain khusus untuk “menembakkan” atau memancarkan gelombang suara pada rentang frekuensi khusus dan mengarahkan nya pada suatu titik tertentu atau ke segala arah sesuai dengan kebutuhan. LRAD menjadi salah satu senjata non lethal yang utama dan cukup jamak dimiliki dan dioperasikan oleh berbagai kalangan mulai dari sektor penegak hukum (Polisi, Agensi Federal dan sebagainya), lembaga sipil, maupun instansi militer dari berbagai negara. Definisi lain menyebut LRAD sebagai perangkat Acoustic Hailing Device atau perangkat pemanggil akustik yakni suatu alat untuk memanggil dan memperingatkan suatu unsur atau kelompok yang mencoba utnuk melakukan serangan terhadap instalasi pengguna  LRAD ini dan menggagalkan serangan mereka tanpa harus membunuh mereka.

 

Sejarah Singkat Munculnya LRAD

Dilihat dari sejarahnya, LRAD muncul bukan tanpa alasan. Ada dua peristiwa yang mendasari muncul dan berkembangnya kebutuhan akan sistem LRAD di dunia. Sebab utama munculnya riset dan pengembangan LRAD dipicu oleh adanya serangan bom bunuh diri yang dilancarkan anggota kelompok teroris Al-Qaeda terhadap USS Cole, sebuah kapal perang jenis Destroyer kelas Arleigh Burke milik Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) saat kapal tersebut tengah melakukan pengisian ulang bahan bakar dan perbekalan di pelabuhan Aden, Yaman. Kejadian yang terjadi pada tanggal 12 Oktober 2000 tersebut merupakan titik pemicu munculnya riset terhadap sistem peringatan dini sekaligus juga sistem pemanggilan berbasis akustik yang diawali dengan permintaan riset sekaligus pengadaan sistem peringatan dini berbasis akustik oleh US Navy. Sistem ini dikemudian hari sering disebut dengan perangkat AHD atau Acoustic Hailing Device. Salah satu perusahaan pembuat perangkat AHD yang bernama American Technology Corporation (pada 2010 berubah nama menjadi LRAD Corporation dan pada 2019 menjadi Genasys) memperkenalkan perangkat AHD yang oleh mereka dinamai sebagai Long Range Acoustic Device, disingkat LRAD.

Mengenal Long Range Acoustic Device
Mengenal Long Range Acoustic Device. Anggota US Navy Menggunakan Perangkat LRAD Dalam Sebuah Latihan.
Sumber : David Wa/Alamy

Teknologi LRAD sebagai perangkat AHD ini kemudian semakin berkembang dan semakin banyak dipakai oleh berbagai instansi pasca terjadinya satu peristiwa yang kemudian membuktikan kemampuan sistem LRAD besutan American technology Corporation (Genasys) ini. Pada tanggal 5 November 2005, sebuah kapal pesiar bernama Seabourn Spirit (kini bernama Star Breeze) mendapat serangan dari kelompok bajak laut Somalia saat tengah berlayar sejauh 115 km di lepas pantai Somalia. Dua unit speedboat diluncurkan dari kapal induk bajak laut dan menyerang kapal pesiar tersebut dengan tembakan peluru senapan mesin dan tembakan proyektil RPG (Rocket Propelled Grenade). Menghadapi serangan tersebut, kru kapal pesiar tersebut berusaha melawan dengan menembakkan gelombang akustik melalui perangkat LRAD yang terpasang pada kapal pesiar tersebut. Kapal pesiar tersebut berhasil menyelamatkan diri dan para bajak laut di kedua unit speedboat yang berusaha menyerang kapal itu pun putar haluan karena merasakan sakit yang teramat sangat pada telinga mereka. Keberhasilan awak kapal pesiar Seabourn Spirit dalam menghalau serangan bajak laut dengan menggunakan perangkat LRAD kemudian membuat reputasi perangkat LRAD ini menjadi terkenal dan akhirnya semakin banyak kalangan baik sipil maupun pemerintah dan militer membeli dan menggunakan perangkat LRAD tersebut.

Mengenal Long Range Acoustic Device
Mengenal Long Range Acoustic Device. Star Breeze (Sebelumnya Bernama Seabourn Spirit) Saat Tengah Berlabuh. Kapal Inilah Yang Berhasil Lolos Dari Serangan Bajak Laut Somalia Dengan Menggunakan Sistem LRAD.
Sumber : Wikimedia Commons

Cara Kerja LRAD

Sistem LRAD digunakan untuk beberapa hal diantaranya yakni pengendalian massa, memperingatkan atau mengkomunikasikan suatu aturan kepada kelompok potensial yang akan mendekat ke area pengguna LRAD dengan tujuan-tujuan yang tidak diinginkan (melakukan penyerangan, penerobosan, perusakan dan sebagainya), serta sebagai sistem “senjata” non lethal atau tidak mematikan yang dapat digunakan untuk menghalau upaya-upaya penerobosan atau penyerangan terhadap kendaraan, instalasi, maupun fasilitas yang dimiliki pengguna sistem LRAD tersebut.

LRAD bekerja dengan cara memproduksi gelombang suara yang sangat kuat dan dapat disesuaikan kekuatannya serta dapat pula diatur rentang frekuensinya dan juga arah pancaran gelombangnya. LRAD dapat digunakan untuk memproduksi suara yang audible atau dapat didengar dengan baik pada jarak yang relatif jauh. Jika dibutuhkan, LRAD dapat juga digunakan untuk memproduksi suara yang akan terasa menyakitkan pada organ pendengaran manusia jika dipancarkan dan didengarkan oleh target atau penerimanya secara terus menerus.

Proses produksi gelombang suara ini dapat dilakukan melalui sekumpulan alat yang disebut Transduser Piezoelektrik. Transduser adalah sebuah alat yang mengubah suatu bentuk energi menjadi bentuk energi lainnya. Dalam sistem LRAD ini, perangkat Transduser mengubah impuls listrik menjadi suatu bunyi atau suara. Menggunakan arus listrik dari berbagai sumber yang tersedia, seperti baterai, genset, atau sumber tenaga listrik lainnya, perangkat LRAD mengirimkan muatan listrik ke deretan perangkat-perangkat Transduser Piezoelektrik yang kemudian mengubah muatan listrik ini menjadi gelombang suara. Semua Transduser ini diposisikan berderet berjenjang dengan dua set ukuran yang berbeda membentuk pola tinggi-rendah atau belang (staggered). Keseluruhan perangkat Transduser ini dipasang pada suatu penampang atau mounting yang ukurannya tidak terlalu besar. Hasil akhir dari konfigurasi ini adalah suatu antena yang dapat mengubah arus listrik menjadi gelombang akustik yang dapat disetting sesuai dengan frekuensi dan jarak yang dibutuhkan. Untuk dapat mencapai tingkat kekerasan suara pada kebutuhan tertentu, juga dapat diperoleh melalui amplitudo yang tercipta akibat konfigurasi susunan Transduser.

LRAD berbeda dengan perangkat sound system atau speaker biasa karena LRAD mampu menghasilkan suara dengan volume yang sangat tinggi. Selain itu, pembeda utama sistem AHD ini dari perangkat pengeras suara biasa juga terletak pada tingkat kejelasan suara, serta kemampuan perangkat ini untuk “menembakkan” gelombang suara yang terarah sesuai dengan kebutuhan, bisa ke satu titik maupun bisa ke seluruh penjuru atau area.

 

LRAD Untuk Kapal Perang Indonesia, Perlukah?

Dengan semakin berkembangnya spektrum ancaman di lingkungan daerah operasi, sudah seharusnya TNI khususnya TNI Angkatan Laut mulai memikirkan tentang penggunaan LRAD sebagai suatu sistem pemanggilan, identifikasi, dan peringatan dini serta sistem pertahanan non lethal untuk dipasang pada unit-unit kapal perangnya. Berdasarkan hasil pengecekan penulis, sampai saat ini, masih belum ada kapal perang milik TNI Angkatan Laut yang menggunakan sistem LRAD sebagai sistem defensif non lethal. Kedepan, dengan hadirnya kapal-kapal kombatan baru seperti Frigate kelas Brawijaya/PPA, Frigate Merah Putih, atau bahkan jika nantinya kapal Frigate kelas FREMM resmi diakuisisi, sudah sewajarnya bagi TNI AL untuk mulai melirik sistem perangkat LRAD sebagai salah satu unsur sistem senjata pelengkap kapal-kapal perang tersebut.

Mengenal Long Range Acoustic Device
Mengenal Long Range Acoustic Device. KRI R.E Martadinata Dan KRI I Gusti Ngurah Rai. Dua Kapal Kombatan Tercanggih Milik TNI AL Ini Belum Dilengkapi Dengan Sistem LRAD.
Sumber : Dokumentasi TNI AL
Kristian Prasetyo Lobo
Kristian Prasetyo Lobohttps://www.facebook.com/Achtung.sniper
Just an ordinary person who loves diecast and military related-stuffs. Enjoy my writings as you enjoy your daily delicious food. Wanna put some suggestion? Don't hesitate to comment on my posts or you can sending me message on my facebook profile. ^^

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Baca Juga

Isi Teks Sapta Marga TNI

Isi Teks Sapta Marga TNI

0
Sapta MargaKami Warga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersendikan Pancasila. Kami Patriot Indonesia, pendukung serta pembela Ideologi Negara yang bertanggung jawab dan tidak...