Selain itu, gema suara begitu lemah sehingga sulit untuk dideteksi. Untuk mengatasi berbagai kendala ini, radar menggunakan gelombang radio, bukan gelombang suara. Gelombang radio merambat lebih jauh dan tidak terlihat atau terdengar oleh manusia. Yang pasti gelombang radio mudah untuk dideteksi meski lemah sekalipun.
Gelombang Intensitas Tinggi Radar

Pada umumnya cara kerja radar adalah dengan mengaktifkan transmitter. Transmitter atau pemancar ini memancarkan gelombang radio pendek berfrekuensi tinggi dan dengan intensitas tinggi. Burst berlangsung dalam hitungan mikrosekon. Radar kemudian seecara otomatis mematikan pemancar dan mengaktifkan penerima yang mendengarkan gema hasil pantulan obyek yang dihasilkan. Radar mengukur waktu yang dibutuhkan hingga gema terdengar termasuk memperhitungkan Doppler shift dari gema. Semua itu terjadi secara sangat cepat.
Yang saya super duper heran adalah, kenapa hingga detik ini kita tidak bisa membuat Radar ?? Apakah tidak ada ilmuan tersebut di negri ini ?? Apakah terlampau terbelakang kah tekhnology negri kita, apa mungkin kita tertinggal 1 juta tahun sehingga seolah begitu primitif nya bangsa kita..?? Entahlah.. tidak punya keinginan, ataukah system yg membuat bangsa kita tidak berdaya untuk memiliki keinginan..
Sebenernya bbrp tahun lalu PT.LEN sudah bisa membuat radar surveilance S-200, radar S-Band dengan jangkauan 200Km. Proyek selanjutnya adalah radar pertahanan udara nasional Ground Control Intercept (GCI) yang risetnya melibatakan 13 institusi dan ini sudah masuk PRN 2020-2024.
ya sudah, cukup kamu “leave”aja.