Eurosam SAMP/T MAMBA, Rudal Anti Pesawat Eropa – HobbyMiliter.com. Dinamisnya pertempuran udara membuat payung udara yang mumpuni tidak bisa hanya mengandalkan eksistensi pesawat tempur canggih saja. Kepemilikan alat utama sistem senjata (alutsista) rudal pertahanan udara yang berlapis lengkap mulai dari hanud titik/jarak pendek hingga hanud menengah/jauh sudah merupakan kebutuhan standar. Contohnya S300, Patriot dan Aster 30.
Dan seiring perkembangan teknologi rudal itu sendiri, kini ancaman yang datang tak hanya berupa pesawat lawan melainkan juga rudal baik rudal jelajah (cruise missile) maupun rudal balistik mandala atau TBM (theater ballistic missile) seperti yang belum lama ini terjadi di Suriah.
Belum lama ini populasi sistem rudal anti pesawat jarak menengah/menengah-jauh bertambah tatkala tahun 2010 Perancis resmi mengoperasionalkan alutsista rudal anti pesawat berlabel SAMP/T MAMBA. Eksistensi alutsista anyar ini juga otomatis meramaikan bursa pasar rudal hanud jarak jauh yang selama ini didominasi buatan AS dan Rusia saja.

SAMP/T (Sol-Air Moyenne Portee/Terrestre) atau sistem senjata darat ke udara jarak menengah dengan platform luncur di darat (land-based) tersebut sesungguhnya merupakan pengembangan dari rudal hanud jarak jauh Aster 30 yang awalnya didesain sebagai alutsista hanud menengah/menengah-jauh pada kapal perang kelas perusak (destroyer). Kapal perusak tercanggih Inggris dari kelas Type 45 (Daring class) merupakan salah satu pemakai Aster 30. Nama MAMBA sendiri merupakan nama resmi yang disematkan oleh Perancis.
SAMP/T MAMBA merupakan alutsista rudal anti pesawat yang cukup panjang pengembangannya. Pemilihan Aster 30 Block I sebagai basis dinilai tepat, lantaran meminimalkan resiko saat engineering development. Desain Aster 30 yang modular juga memudahkan perubahan dari platform luncur kapal perang (permukaan) ke mode peluncur darat. Dengan demikian pembuatnya bisa fokus pada kapabilitas yang ingin dijejalkan penggunanya seiring dengan perkembangan situasi, yaitu kemampuan anti rudal balistik mandala (anti-TBM) sekaligus anti rudal jelajah.
Meski sama-sama berupa rudal, sesungguhnya tantangan yang dihadirkan keduanya berbeda amat jauh dan bertolak belakang. Yang satu berkecepatan tinggi/relatif amat tinggi dengan ketinggian mulai menengah hingga tinggi, bahkan melampaui batas atmosfer, satunya lagi berkecepatan tidak terlalu tinggi namun beroperasi di ketinggian amat rendah dan terbang amat rendah mengikuti kontur muka bumi.
Alutsista rudal hanud buatan Eurosam (patungan antara MBDA Missile Systems dan Thales) ini telah melalui serangkaian uji tembak langsung (live firing) mulai dari 2005 (oleh pabrikan), disusul evaluasi awal oleh Perancis dan Italia (2008), yang dilanjutkan dengan uji tembak dengan sasaran rudal balistik mandala (2010). Pasca resmi operasional, Perancis bahkan sudah melakukan uji tembak sendiri tahun 2011 lalu dengan hasil memuaskan.

Alutsista hanud yang disebut-sebut sebagai setara dengan rudal Patriot (buatan AS) dan S300/400/500 (buatan Rusia) ini semua sub sistem utamanya merupakan buatan Eropa, dan digadang-gadang sebagai salah satu alutsista hanud tercanggih yang ada di pasaran saat ini.
Tiap baterai MAMBA dilengkapi radar bermobilitas ARABEL yang merupakan radar jenis 3D phased array dan mampu menjejak hingga 100 target simultan di berbagai ketinggian, dan mampu mengunci 10 di antaranya untuk kemudian disasar dengan rudal siap tembak yang dikemas dalam satu kontainer berisi delapan rudal yang bisa ditembakkan salvo. Tidak sampai beberapa detik kemudian komputer akan beralih mengunci 10 target berikutnya dan menembakkan salvo kedua, dan seterusnya sampai semua target tereliminasi.