Tuesday, March 19, 2024
HomeAlutsistaRudalEurosam SAMP/T MAMBA, Rudal Anti Pesawat Eropa

Eurosam SAMP/T MAMBA, Rudal Anti Pesawat Eropa

Eurosam SAMP/T MAMBA, Rudal Anti Pesawat Eropa – HobbyMiliter.com. Dinamisnya pertempuran udara membuat payung udara yang mumpuni tidak bisa hanya mengandalkan eksistensi pesawat tempur canggih saja. Kepemilikan alat utama sistem senjata (alutsista) rudal pertahanan udara yang berlapis lengkap mulai dari hanud titik/jarak pendek hingga hanud menengah/jauh sudah merupakan kebutuhan standar. Contohnya S300, Patriot dan Aster 30.

Dan seiring perkembangan teknologi rudal itu sendiri, kini ancaman yang datang tak hanya berupa pesawat lawan melainkan juga rudal baik rudal jelajah (cruise missile) maupun rudal balistik mandala atau TBM (theater ballistic missile) seperti yang belum lama ini terjadi di Suriah.

BACA JUGA :  NATO Multicarrier Operations 2022 Show Off NATO Di Lautan Eropa

Belum lama ini populasi sistem rudal anti pesawat jarak menengah/menengah-jauh bertambah tatkala tahun 2010 Perancis resmi mengoperasionalkan alutsista rudal anti pesawat berlabel SAMP/T MAMBA. Eksistensi alutsista anyar ini juga otomatis meramaikan bursa pasar rudal hanud jarak jauh yang selama ini didominasi buatan AS dan Rusia saja.

Kendaraan Modul Radar ARABEL SAMP/T, mampu dimuat oleh C-130 Hercules
Kendaraan Modul Radar ARABEL SAMP/T, mampu dimuat oleh C-130 Hercules

SAMP/T (Sol-Air Moyenne Portee/Terrestre) atau sistem senjata darat ke udara jarak menengah dengan platform luncur di darat (land-based) tersebut sesungguhnya merupakan pengembangan dari rudal hanud jarak jauh Aster 30 yang awalnya didesain sebagai alutsista hanud menengah/menengah-jauh pada kapal perang kelas perusak (destroyer). Kapal perusak tercanggih Inggris dari kelas Type 45 (Daring class) merupakan salah satu pemakai Aster 30. Nama MAMBA sendiri merupakan nama resmi yang disematkan oleh Perancis.

BACA JUGA :  TLDM Lakukan Latihan Militer Di Laut China Selatan

SAMP/T MAMBA merupakan alutsista rudal anti pesawat yang cukup panjang pengembangannya. Pemilihan Aster 30 Block I sebagai basis dinilai tepat, lantaran meminimalkan resiko saat engineering development. Desain Aster 30 yang modular juga memudahkan perubahan dari platform luncur kapal perang (permukaan) ke mode peluncur darat. Dengan demikian pembuatnya bisa fokus pada kapabilitas yang ingin dijejalkan penggunanya seiring dengan perkembangan situasi, yaitu kemampuan anti rudal balistik mandala (anti-TBM) sekaligus anti rudal jelajah.

Meski sama-sama berupa rudal, sesungguhnya tantangan yang dihadirkan keduanya berbeda amat jauh dan bertolak belakang. Yang satu berkecepatan tinggi/relatif amat tinggi dengan ketinggian mulai menengah hingga tinggi, bahkan melampaui batas atmosfer, satunya lagi berkecepatan tidak terlalu tinggi namun beroperasi di ketinggian amat rendah dan terbang amat rendah mengikuti kontur muka bumi.

Hanung Jati Purbakusuma
Hanung Jati Purbakusumahttps://www.hobbymiliter.com/
Sangat tertarik dengan literatur dunia kemiliteran. Gemar mengkoleksi berbagai jenis miniatur alutsista, terutama yang bertipe diecast dengan skala 1/72. Koleksinya dari pesawat tempur hingga meriam artileri anti serangan udara, kebanyakan diecast skala 1/72.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Baca Juga

Taurus KEPD 350K display

Korea Selatan Terima Rudal Jelajah Taurus

0
HobbyMiliter.com - Korea Selatan telah menerima lot pertama dari rudal jelajah Taurus KEPD 350K dalam sebuah seremoni di markas perusahaan Taurus Systems di Schrobenhausen, Jerman....

Recent Comments