Ternyata sekolah yang tersebut sudah pindah ke Batujajar, Cimahi, Bandung. Tidak lama, Visser dipromosikan menjadi kapten dengan jabatan Pelatih Kepala. Sekolah parasutis berada di bawah kendali Korps Speciale Troepen (KST). Dalam kurun 1947-1949, sekolah yang dipimpinnya terus mencetak peterjun militer.
Ini berlangsung sampai Belanda harus menyerahkan kekuasaaanya kepada Republik Indonesia melalui Konferensi Meja Bundar (KMB) di Belanda.
Tahun 1949, ketika dilakukan penyerahan kedaulatan selepas KMB, Visser memutuskan keluar dari dunia militer dan memilih menetap di Indonesia sebagai warga sipil. Meskipun keputusan ini mengandung risiko tinggi karena kondisi di Indonesia sedang dalam masa transisi pasca Kemerdekaan. Masa itu sikap kebencian serta anti Belanda tertanam kuat dalam setiap diri orang Indonesia.