Thursday, April 25, 2024
HomeAlutsistaPesawat TempurNgeteng, Cara Angkatan Udara Singapura Memperbanyak F-16 RSAF

Ngeteng, Cara Angkatan Udara Singapura Memperbanyak F-16 RSAF

Ngeteng, Cara Angkatan Udara Singapura Memperbanyak F-16 RSAF
Ngeteng, Cara Angkatan Udara Singapura Memperbanyak F-16 RSAF. Tim Aerobatik RSAF The Black Knight.

Pada akhirnya, demi penghematan, karena dirasa mengoperasikan dua jenis F-16 (A/B dan C/D) akan menimbulkan logistical nightmare, sisa F-16A/B yang berjumlah 7 unit tersebut diserahterimakan ke Thailand. Konon sebagai imbal balik penggunaan pangkalan udara dan Aerial Weapon Range di Thailand sebagai sarana latihan RSAF.

Ngeteng, Cara Angkatan Udara Singapura Memperbanyak F-16 RSAF
Ngeteng, Cara Angkatan Udara Singapura Memperbanyak F-16 RSAF

Selain di Amerika dan Thailand, RSAF juga mempunyai area latihan di Perancis dan Taiwan. Sedangkan untuk Angkatan Daratnya mempunyai lahan latihan di Jerman, Perancis, Taiwan, Australia dan Amerika. Setiap tahun, personel dari unit unit operasional di rotasi ke pusat pusat pelatihan secara bergantian, sedangkan alutsistanya tetap dilokasi latihan.

BACA JUGA :  Mengenal Kelebihan Sukhoi Su-35S, Pesawat Termutakhir Di Perang Suriah
Ngeteng, Cara Angkatan Udara Singapura Memperbanyak F-16 RSAF
Ngeteng, Cara Angkatan Udara Singapura Memperbanyak F-16 RSAF

Terlihat bahwa Singapura pun bukan Sultan yang membeli pesawat tempur puluhan unit dalam satu order. Melainkan dipecah pecah dalam banyak order dalam rentang waktu lebih dari 10 tahun. Pengadaan pesawat F-16 ini pun dalam planning Singapura sejalan dengan rencana pensiun bertahap Hawker Hunter dan A-4 Skyhawknya. Perencanaan yang matang, menjadi salah satu sumber keberhasilannya.

Ngeteng, Cara Angkatan Udara Singapura Memperbanyak F-16 RSAF
Ngeteng, Cara Angkatan Udara Singapura Memperbanyak F-16 RSAF

Saat ini, pesawat tempur F-16C/D ini pun sudah masuk perencanaan pensiun bertahap mulai dari 2030++, ketika F-35 batch pertama masuk operasional. F-16C/D pertama yang akan dipensiunkan adalah yang berasal dari proyek Peace Carvin II, yang datang 1998, atau berumur sekitar 32 tahun pada saat F-35 datang.

BACA JUGA :  Prancis Perbanyak Pengadaan Helikopter Pengangkut Taktis NH90-TTH

Jadi, pengadaan F-35 bukanlah suatu perlombaan senjata, tetapi memang sudah planning peremajaan F-16 nya yang sudah memasuki usia persiapan pensiun secara normal di usia pensiun normal sebuah pesawat tempur, 30 tahun.

Hanung Jati Purbakusuma
Hanung Jati Purbakusumahttps://www.hobbymiliter.com/
Sangat tertarik dengan literatur dunia kemiliteran. Gemar mengkoleksi berbagai jenis miniatur alutsista, terutama yang bertipe diecast dengan skala 1/72. Koleksinya dari pesawat tempur hingga meriam artileri anti serangan udara, kebanyakan diecast skala 1/72.

6 COMMENTS

  1. Singapura memiliki kelebihan dibandingkan indonesia, selain memiliki ekonomi yang kuat mereka juga sekutu dekat USA, sehinhga segala proses modernisasi yang dilakukan berjalan mulus, serta selalu mendapatkan versi termodern yang bisa dijual.

    • itu kan sekarang.
      Pas Peace Carvin II, ketika mereka beli beberapa F-16; kita mborong 40 hawk dengan harga satuan yg lebih mahal dari F-16 dia lho.. Seharga F-18 lah…

      artinya saat itu ekonomi kita lebih baik bukan?
      Versi yang mereka punya pun bukan termodern, kalah modern sama UAE. Mereka pun baru boleh beli AMRAAM setelah Malaysia punya R-77.

      cek timeline nya deh 😀

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Baca Juga

100-tiongkok-kecam-india-karena-izinkan-dalai-lama-kunjungi-daerah-sengketa-arunachal-pradesh

Tiongkok Kecam India Karena Izinkan Dalai Lama Kunjungi Wilayah Sengketa

2
Hobbymiliter.com - Pada hari Jumat, 28 Oktober 2016, Tiongkok memperingatkan India bahwa “hubungan sehat” diantara keduanya bisa saja terganggu akibat rencana kunjungan pemimpin Tibet,...

Recent Comments