Pembelian F-16 A/B Singapura ini diberi kode Peace Carvin I karena dilakukan dengan skema FMS. Pesawat ini pertama landing di Singapura pada Januari 1990, sebulan setelah TNI AU menerima pesawat type yang sama di Desember 1989. TNI AU tetap tercatat yang menjadi operator F-16 duluan dibanding RSAF.

3 tahun kemudian di 1993, Singapura mengumumkan proyek Peace Carvin II. Pembelian 11 unit F-16 C/D yang terdiri dari 5 unit F-16C dan 6 unit F-16D. Tidak lama, 1994 order ditambah 7 unit lagi menjadi total 18 F-16C/D yang terdiri 8 F-16C dan 10 F-16D. Pesawat pertama dari proyek Peace Carvin II ini landing di Singapura pada Agustus 1998.
jadi jangan malu kalo beli ngeteng.. yang penting komitmen nya… ?
Gak papa lah ngeteng, yg penting kan ntar lama2 punya 1 skuadron
Singapura memiliki kelebihan dibandingkan indonesia, selain memiliki ekonomi yang kuat mereka juga sekutu dekat USA, sehinhga segala proses modernisasi yang dilakukan berjalan mulus, serta selalu mendapatkan versi termodern yang bisa dijual.
itu kan sekarang.
Pas Peace Carvin II, ketika mereka beli beberapa F-16; kita mborong 40 hawk dengan harga satuan yg lebih mahal dari F-16 dia lho.. Seharga F-18 lah…
artinya saat itu ekonomi kita lebih baik bukan?
Versi yang mereka punya pun bukan termodern, kalah modern sama UAE. Mereka pun baru boleh beli AMRAAM setelah Malaysia punya R-77.
cek timeline nya deh 😀
singapur jg ngeteng tp program’y komitmen n’ kontinyu, kt khan kumat kumatan..
Kontinyu dan cuma satu di blok barat, kalau kita kan campuran blok tomur dan blok barat, ada plus minusnya