Saat kecil, Soewardi termasuk beruntung karena bisa mengenyam pendidikan bersama anak bangsa Eropa di Sekolah Dasar Belanda ELS yang merupakan singkatan dari Europeesche Lagere School. Setelah tamat dari ELS, Soewardi kemudian melanjutkan pendidikan di STOVIA yaitu Sekolah Dokter Bumiputera, namun tidak tamat akibat sakit yang dideritanya.
Soewardi kemudian mulai merintis karirnya sebagai penulis dan wartawan di beberapa surat kabar, seperti Sedyotomo, Midden Java, Oetoesan Hindia, De Express, Kaoem Moeda, Poesara, dan juga Tjahaja Timoer hingga diakui sebagai penulis handal di masa tersebut karena tulisannya yang tajam, patriotik serta komunikatif disertai semangat antikolonial.