Saturday, April 27, 2024
HomeAlutsistaRudalDaftar Rudal Balistik Rusia, Dari Rudal Scud Sampai Rudal Sarmat

Daftar Rudal Balistik Rusia, Dari Rudal Scud Sampai Rudal Sarmat

Semenjak 2010, produksi rudal balistik Topol asal Rusia ini sudah dihentikan. Rusia memilih memberikan prioritas utama dana dan sumber daya pada rudal balistik yang lebih baru untuk meremajakan rudal rudal balistik peninggalan Soviet yang sudah mulai afkir dan harus dipensiunkan.

Rudal ini ditempatkan dalam satuan resimen dimana setiap resimen bertanggung jawab atas 10 rudal, baik dalam silo maupun mobile.

Spesifikasi Rudal Topol

Tinggi : 21.5 meter
Diameter : 1.8 meter
Bahan Bakar : Solid Fuel, roket tiga tingkat
Hulu Ledak : Tunggal; nuklir (800 KT).
Jarak Jangkau : 11000 Km
Catatan: Sudah dimodernisasi menjadi Topol-M.

Rudal SS-19 Stiletto

Rudal Stiletto Rusia
Rudal Stiletto Rusia

Rudal balistik SS-19 Stiletto ini adalah salah satu andalan Uni Soviet ketika negara itu runtuh. Bubarnya Uni Soviet membuat Ukraina, yang tadinya merupakan negara bagian dari Uni Soviet, mendadak memiliki sekitar 130 rudal pembawa maut ini.

Rusia, dengan bantuan desakan diplomasi Amerika pun kemudian menekan Ukraina agar memusnahkan dan menyerahkan armada rudal nuklir beserta hulu ledaknya ke Rusia. Amerika mendesak dengan mengancam seluruh anggota NATO akan menarik pengakuan kedaulatan Ukraina jika tidak menyerahkan senjata nuklir tersebut dan menandatangani perjanjian NPT.

Sebaliknya, jika Ukraina bersedia menyerahkan seluruh hulu ledak nuklir yang dimilikinya, Amerika, bersama anggota NATO lainnya akan mengakui kedaulatan Ukraina. Dan Amerika juga akan memberikan kredit pembangunan bagi Ukraina. Lebih jauh lagi, Amerika dan Rusia bersama sama akan menjamin keamanan dan keutuhan negara Ukraina. Hal itu dituangkan dalam perjanjian internasional yang ditandatangani bersama oleh Amerika, Rusia, Inggris dan Ukraina di Budapest Bulgaria.

BACA JUGA :  Biografi Pangeran Diponegoro Melawan Belanda Dalam Perang Jawa
Rudal Stiletto Rusia
Rudal Stiletto Rusia

Karena itu, Ukraina kini menuduh Rusia mengkhianatinya dalam kasus pengambilalihan Crimea dan separatisme di wilayah Donetsk. Rusia dianggap tidak menghormati perjanjian Budapest setelah Ukraina menyerahkan sekitar 1300 hulu ledak nuklirnya.

Spesifikasi Rudal Stiletto

Tinggi : 27 meter
Diameter : 2.5 meter
Bahan Bakar : Liquid Fuel, roket dua tingkat
Hulu Ledak : 1-6 MIRV; nuklir (500 KT – 5 MT).
Jarak Jangkau : 10000 Km

Rudal Balistik Rusia SS-18 Satan

Rudal Satan Rusia
Rudal Satan Rusia

SS-18 Satan adalah rudal balistik nuklir antar benua andalan Rusia. Rudal ini sebanding dengan rudal balistik Amerika Minuteman. Rudal dengan kode asli R-36 ini dikembangkan ketika perang dingin masih berlangsung.

Rudal Satan dikembangkan mulai akhir tahun 60an. Versi awalnya dikodekan NATO sebagai SS-9 Scarp. Namun karena versi versi belakangan yang dikembangkan Rusia menjadi lebih canggih dan praktis memiliki kemampuan yang berbeda, NATO memberi kode baru kepada rudal ini, SS-18 Satan.

Rudal Satan generasi terakhir masih memperkuat satuan rudal antar benua Rusia, dan perlahan akan digantikan oleh rudal Sarmat. Rudal Satan mampu membawa hingga 10 hulu ledak dan decoy. Sehingga mampu membawa kiamat bagi 10 wilayah berbeda di negara sasarannya dengan kekuatan sekitar 20KT.

BACA JUGA :  KRI Rencong 622, Kapal Legendaris TNI AL

Rudal rudal yang sudah dipensiunkan, beberapa dikonversi menjadi roket pembawa satelit. Sebagai pembawa satelit, roket (sudah bukan rudal lagi namanya) ini dinamakan Depnr dan mampu membawa muatan seberat 4,5 ton ke Low Earth Orbit.

Spesifikasi Rudal Satan

Tinggi : 32.2 meter
Diameter : 3.05 meter
Bahan Bakar : Liquid Fuel, roket dua tingkat
Hulu Ledak : 10 MIRV; nuklir (500 KT – 750 KT per MIRV).
Jarak Jangkau : 16000 Km

Rudal Balistik Rusia RS-28 Sarmat

Rudal Sarmat Rusia
Rudal Sarmat Rusia

Rudal Sarmat adalah rudal balistik Rusia terbaru. Rudal ini saat ini masih dalam pengembangan dan diperkirakan baru akan operasional setelah tahun 2020. Rudal Sarmat adalah salah satu dari 6 proyek senjata strategis baru Rusia yang diluncurkan oleh Presiden Vladimir Putin pada 1 Maret 2018.

Keputusan mengembangkan rudal Sarmat didasari oleh beberapa hal. Pertama adalah menuanya rudal Satan yang menjadi andalan kekuatan rudal balistik Rusia selama ini. Kedua, semakin majunya sistem pertahanan anti rudal balistik milik Amerika yang di boost pengembangannya sejak jaman pemerintahan Obama, sistem ini diperkirakan dapat mengatasi serangan rudal Satan dengan cukup mudah.

Terakhir adalah untuk menghilangkan ketergantungan teknologi mesin roket dan desain sistem rudal balistik dari perusahaan perusahaan Ukraina seperti Biro Desain Rudal Yuzhnoye yang memproduksi mesin mesin rudal balistik Rusia dan PA Yuzhmash yang merupakan pabrik asli dari rudal Satan dan Topol.

BACA JUGA :  Foto Foto Langka Gelar Kekuatan Kapal Perang ALRI Jaman Dulu
Rudal Sarmat Rusia
Rudal Sarmat Rusia

Rudal Satan dapat dimuati warhead konvensional Avangard. Hulu ledak non nuklir ini dapat dikendalikan, memiliki kecepatan hypersonik dan menghancurkan target dengan energi kinetik. Jika rudal Sarmat sudah operasional, dengan warhead Avangard, Rusia dapat mengincar target di seluruh dunia tanpa memicu perang nuklir.

Untuk menyiasati perkembangan sistem pertahanan anti rudal balistik Amerika, rudal Sarmat dibekali hingga 24 MIRV, dimana diantaranya bisa dimuati decoy. Selain itu, rudal ini diperkirakan juga mampu menempuh lintasan balistik via kutub selatan, dimana Amerika Serikat hingga hari ini tidak memiliki sistem anti rudal balistik yang menghadap ke selatan.

Rudal Sarmat juga didesain memiliki waktu nyala mesin roket yang sangat singkat dibanding dengan rudal ICBM lainnya. Hal ini dimaksudkan agar peluncurannya semakin sukar dideteksi oleh satelit mata mata peringatan dini Amerika Serikat yang bekerja dengan mendeteksi pancaran emisi infra merah panas mesin roket tersebut.

Spesifikasi Rudal Sarmat

Tinggi : 36.3 meter
Diameter : 3 meter
Bahan Bakar : Liquid Fuel, roket dua tingkat
Hulu Ledak : 10-24 MIRV; nuklir (500 KT – 750 KT per MIRV).
Jarak Jangkau : 10900 Km

Hanung Jati Purbakusuma
Hanung Jati Purbakusumahttps://www.hobbymiliter.com/
Sangat tertarik dengan literatur dunia kemiliteran. Gemar mengkoleksi berbagai jenis miniatur alutsista, terutama yang bertipe diecast dengan skala 1/72. Koleksinya dari pesawat tempur hingga meriam artileri anti serangan udara, kebanyakan diecast skala 1/72.

3 COMMENTS

  1. Scud sebenarnya hanya ada dua versi resmi R-11 atau “Scud A” dan R-17 atau “Scud B”. Tapi sistem indeks dari Soviet kadang membingungkan, kayak Scud B ini, misilnya disebut 9P117 tapi sistemnya lengkap (dari kendaraan peluncur, misil, kendaraan pengangkut bahan bakar dan oxidizer, survei, komando sampai kendaraan meteorologi) disebut 9K72 “Elbrus”. Penamaan Scud A, B, C dan D bukan nama resmi. Yang ada hanya dua di atas. Entah mau varian yang bisa diangkut heli 9K73 (R-17V) sampai versi paling akhir 9K720 (9P117-VTO “Aerofon” misilnya) tetap masuk keluarga “Scud B”. Sisanya yang C dan D ya bisa bisanya saja Pentagon ato pers yang bikin nama.
    Circular Error Probability/Probable adalah standar ukuran akurasi senjata balistik (umumnya) menuju sasaran. Kalo dikatakan CEP 3 km artinya, misal, dari 10 rudal ditembakkan, 5 masuk dalam area 3 km itu dan sisanya nyasar entah ke mana ato apa, pokoknya gak sampek sasaran.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Baca Juga

J-10C semi stealth multi role fighter

Penampakan Pesawat Tempur J-10C Terbaru Buatan China

0
HobbyMiliter.com - Sebuah foto yang menunjukkan Pesawat Tempur Multi-peran bersayap delta dan canard depan sedang melakukan uji terbang baru – baru ini menghebohkan dunia...

Recent Comments