Thursday, May 9, 2024
HomeAlutsistaTankTank T-72: Simbol Kekuatan Militer Soviet

Tank T-72: Simbol Kekuatan Militer Soviet

Uni Soviet berencana menggunakan tank T-72 sebagai komponen kunci dari kekuatan lapis baja mereka dalam potensi perang melawan NATO selama Perang Dingin. T-72 pada waktu itu merupakan tank yang relatif baru dan dianggap sebagai senjata yang mematikan, yang bisa memberikan keunggulan signifikan bagi Uni Soviet dalam melawan tank-tank NATO. Apalagi digunakan dengan jumlah yang amat massif ketika melewati Fulda Gap.

Uni Soviet percaya bahwa perlindungan dan firepower T-72 akan memungkinkannya untuk bertahan dari serangan tank-tank NATO dan menyebabkan kerugian berat bagi mereka. Uni Soviet juga yakin bahwa mobilitas T-72 akan memungkinkannya untuk dengan cepat manuver di medan perang dan memanfaatkan kelemahan dalam pertahanan NATO.

Tank T-72: Simbol Kekuatan Militer Soviet

Uni Soviet berencana menggunakan T-72 dalam berbagai peran yang berbeda, termasuk:

  • Operasi ofensif: T-72 akan digunakan untuk memimpin serangan Uni Soviet, menembus garis-garis NATO dan membuka kesempatan bagi pasukan Soviet lainnya untuk maju.
  • Operasi defensif: T-72 akan digunakan untuk mempertahankan posisi defensif dan menolak serangan NATO.
  • Operasi support: T-72 akan digunakan untuk memberikan dukungan tembak bagi pasukan Soviet lainnya, seperti infanteri dan artileri. Uni Soviet juga berencana menggunakan T-72 bersama dengan sistem senjata lain, seperti helikopter dan rudal pesawat tempur, untuk menciptakan kekuatan gabungan yang mampu mengalahkan pasukan NATO.
BACA JUGA :  Kontrak Pembelian Jet Tempur Sukhoi SU35 Flanker E Resmi Ditandatangani

Tank T-72: Simbol Kekuatan Militer Soviet

Namun, Uni Soviet tidak pernah memiliki kesempatan untuk menggunakan T-72 dalam perang skala penuh melawan NATO. Perang Dingin berakhir pada tahun 1991 karena Uni Soviet runtuh, bubar dan tercerai berai. T-72 sendiri masih digunakan di beberapa negara hingga saat ini, tetapi tidak lagi dianggap sebagai tank canggih.

Sejarah Operasional Tank T-72

T-72 telah digunakan secara luas dalam sejumlah konflik di seluruh dunia, termasuk yang signifikan diantaranya antara lain:

Perang Uni Soviet-Afganistan (1979–1989)

T-72 pertama kali dikerahkan ke Afghanistan pada tahun 1979, sebagai bagian dari invasi Soviet ke negara tersebut. Sebagai tank baru, Tank T-72 terbukti menjadi senjata yang kuat di medan pegunungan Afghanistan, dan mampu bertahan dari tembakan berat dari mujahidin Afghanistan. Namun, T-72 juga rentan terhadap ranjau dan improvised explosive devices (IEDs), dan mengalami kerugian berat di Afghanistan.

BACA JUGA :  Helikopter AH-64D Apache Longbow Mengusung Radar AN/APG-78

Perang Iran–Irak (1980–1988)

T-72 digunakan secara luas oleh Iran dan Irak selama Perang Iran–Irak. T-72 tampil baik dalam konflik ini, dan mampu menghancurkan sejumlah besar tank musuh. Namun, T-72 juga rentan terhadap senjata kimia yang digunakan secara luas oleh kedua belah pihak dalam perang tersebut.

Perang Teluk (1991)

T-72 adalah tank tempur utama Tentara Irak selama Perang Teluk. T-72 tidak mampu melawan tank M1 Abrams Amerika, yang dilengkapi dengan perlindungan dan kekuatan tembak yang lebih unggul. Tank andalan Irak ini mengalami kerugian berat dalam Perang Teluk, dan banyak tank Irak yang hancur atau ditangkap oleh pasukan Amerika. Apalagi ketika dihadapkan pada ancaman udara seperti A-10 Thunderbolt II yang mampu menghancurkan ratusan tank jenis ini selama operasi di perang Teluk ini, sampai sampai mendapatkan julukan tank killer.

BACA JUGA :  Artileri Pertahanan Udara PGZ-95, Senjata Anti Pesawat China

Perang Saudara Suriah (2011 – sekarang)

T-72 telah digunakan secara luas oleh pemerintah Suriah dalam Perang Saudara Suriah. T-72 efektif dalam melawan pasukan pemberontak, tetapi juga rentan terhadap senjata anti-tank seperti rudal TOW. Arab Saudi membeli sekitar 10.000 rudal TOW dan diperkirakan sebagian didonasikan ke FSA dan juga Kurdi untuk melawan tank jenis ini.

Perang Rusia-Ukraina (2022–sekarang)

T-72 adalah tank tempur utama dari Angkatan Darat Rusia dalam Perang Rusia-Ukraina. Tank ini digunakan secara luas dalam pertempuran di Ukraina bagian timur, dan mengalami kerugian berat. Pasukan Ukraina berhasil menghancurkan banyak tank ini dengan senjata anti-tank seperti rudal Javelin.

Hanung Jati Purbakusuma
Hanung Jati Purbakusumahttps://www.hobbymiliter.com/
Sangat tertarik dengan literatur dunia kemiliteran. Gemar mengkoleksi berbagai jenis miniatur alutsista, terutama yang bertipe diecast dengan skala 1/72. Koleksinya dari pesawat tempur hingga meriam artileri anti serangan udara, kebanyakan diecast skala 1/72.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Baca Juga

KRI Teluk Sampit

Lomba Ketahanan Fisik Koarmatim

0
HobbyMiliter.com - Ketahanan fisik Parajurit Koarmatim kembali diuji dalam sebuah even lomba merayap tali yang diikuti 14 Tim yang berasal dari masing-masing satuan kerja...

Recent Comments