
Embraer kemudian menandatangani kontrak dengan Departemen Pertahanan Republik Indonesia pada bulan November 2010 untuk memasok delapan EMB-314 Super Tucano sebagai pesawat serang ringan untuk menggantikan armada OV-10F Bronco yang pensiun. Kontrak ditandatangani dan menjadi efektif sejak 9 Juni 2011. Empat pesawat pertama dikirim pada bulan Agustus 2012.
Angkatan Udara Indonesia kemudian memberikan order tambahan untuk delapan EMB-314 Super Tucano dan sebuah simulator pada bulan Juli 2012. Pengiriman diharapkan akan dimulai pada 2014. Total order dari ke 2 kontrak menjadi 16 pesawat.
Setelah mendapatkan order ganda dari Indonesia, pada bulan Desember 2011, EMB-314 Super Tucano dipilih oleh Angkatan Udara Amerika Serikat untuk program Light Air Support Program (LAS). Di bawah kontrak senilai $355 Juta Dollar, pesanan 20 pesawat akan dibangun di dalam negeri, di fasilitas milik Sierra Nevada Corporation (SNC), yang merupakan kontraktor utama dari program ini.
Super Tukano pesawat ecek2, mengapa TNI AU koq tdk memperbaiki pesawat yg ada Bronco dan sekarang AS menggunakan Bronco di Irak bgmn strategi TNI AU ini sptnya buang2 uang rakyat aja. Pesawat sdh jatuh Tukano di malang, pesawat cacat produksi koq dibeli…………….miris