Thursday, April 25, 2024
HomeAlutsistaKapal PerangKRI Oswald Siahaan 354, Kapal Legendaris TNI AL

KRI Oswald Siahaan 354, Kapal Legendaris TNI AL

Insiden ini terjadi pada tanggal 27 Mei 2016 yang lalu. KRI Oswald Siahaan 354 berhasil menangkap kapal pencuri ikan asal China MV Gui Bei Yu 27088 di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif atau ZEE perairan Kepulauan Natuna yang berbatasan dengan wilayah Laut China Selatan yang sedang memanas akibat klaim sepihak China yang disebut dengan klaim 9 garis putus-putus.

Aksi penangkapan ini berlangsung dramatis sebab selain dibayangi oleh kapal Coast Guard China, kapal pencuri ikan tersebut juga memberikan perlawanan dan mencoba kabur saat akan dihentikan oleh kapal perang kelas Ahmad Yani tersebut. Beberapa tembakan sempat dilepaskan ke sisi kanan, kiri, depan haluan, buritan kapal, bahkan akhirnya awak KRI Oswald Siahaan 354 terpaksa harus melepaskan tembakan ke arah anjungan kapal agar kapal pencuri ikan tersebut mau berhenti.

Aksi penangkapan terhadap kapal ikan milik China ini kemudian menunjukkan secara tegas bahwa TNI Angkatan Laut melalui kapal – kapal perangnya akan terus mengawal kedaulatan NKRI di wilayah laut dan tidak akan memberikan toleransi apapun kepada siapapun yang berniat mengambil sumber daya alam secara ilegal dalam wilayah kedaulatan NKRI dan atau berusaha menerobos masuk kedalam wilayah kedaulatan NKRI.

BACA JUGA :  Indonesia Gandeng Turki Dalam Pengembangan Panser dan Tank Leopard
Seri Kapal Legendaris TNI AL : KRI Oswald Siahaan 354
KRI Oswald Siahaan Saat Berpartisipasi Dalam Demo Laut Pada Peringatan HUT TNI Ke 72.

Spesifikasi KRI Oswald Siahaan 354

KRI Oswald Siahaan 354 memiliki spesifikasi sebagai berikut :
Panjang : 113,4 meter
Lebar : 12,5 meter
Draught : 5,8 meter
Bobot Benaman : 2.850 s/d 2.940 ton full load
Mesin : 2 x SEMT Pielstick 12PA6B
Kecepatan Maksimal : 28,5 knot
Daya Jangkau Jelajah Maksimal : 4.500 Nautikal mil pada 12 knot
Radar : LW-03 2D air search, DA-02, M45, M44
Sonar : PHS-32
Combat Management System : SEWACO V

Persenjataan :
1 x Meriam Oto Melara kaliber 76 milimeter
2 x Peluncur Rudal permukaan ke udara (Surface to air missile) Mistral Simbad
4 x Peluncur Rudal jelajah anti kapal SS-N 26 / P-800 Oniks / Yakhont
2 x 3 peluncur torpedo anti kapal permukaan dan anti kapal selam Mk. 32

Dukungan Aviasi :
Mampu membawa 1 helikopter NBO-105 Puspenerbal di Helideck

BACA JUGA :  CARAT DIVEX-SALVEX-EODEX 2022, Story of A Journey (Part 1)
Seri Kapal Legendaris TNI AL : KRI Oswald Siahaan 354
Seri Kapal Legendaris TNI AL : KRI Oswald Siahaan 354. KRI Oswald Siahaan 354 Saat Dalam Pelayaran.

Penutup

Meski dapat dibilang sebagai salah satu kapal terkuat di jajaran armada kapal perang milik TNI Angkatan Laut, tentu kita tidak bisa berperang melawan usia kapal yang semakin hari semakin menua. KRI Oswald Siahaan 354 memang telah membuktikan ketangguhannya dan kehandalannya sebagai kapal perang yang berdinas di jajaran TNI AL, namun, sudah saatnya kapal ini dipensiunkan dari masa bhaktinya yang mencapai 5 dekade atau 50 tahun.

Sebagai introspeksi bagi kita semua, mau atau tidak mau, suka atau tidak suka, TNI AL, dan khususnya pemerintah Indonesia harus secepat mungkin mencari kandidat yang pas untuk menggantikan peranan kapal perang jenis Frigate kelas Ahmad Yani ini. Program PKR SIGMA 10514 yang pada akhirnya mentok di dua unit kapal saja sampai saat ini tentu menyisakan pertanyaan yang besar dalam benak kalangan antusias militer di Indonesia. Bagaimana mungkin dua kapal ini (KRI R.E Martadinata 331 dan KRI I Gusti Ngurah Rai 332) harus menggantikan total enam kapal dari kelas Ahmad Yani yang sudah saatnya memasuki “masa pensiun”???

BACA JUGA :  Kasus Penembakan di Munich, 10 Tewas, 20 Luka

Perlu diingat penambahan kapal – kapal perang dari jenis Frigate menjadi kebutuhan mendesak bagi TNI AL ditengah memanasnya wilayah perairan Laut China Selatan. Selain adanya potensi konflik skala Regional Asia-Pasifik, tentu harus diingat juga bahwa negara – negara ASEAN kini mulai memperkuat armada kapal perangnya dengan kapal – kapal yang lebih modern dan lebih canggih dari kapal – kapal Frigate milik TNI Angkatan Laut.

Sudah saatnya pemerintah Indonesia tidak hanya jago berdiplomasi di meja perundingan, tetapi juga mampu memiliki daya gentar yang kuat di wilayah kedaulatannya, baik itu di darat, laut, maupun udara. Dan sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang hendak mencapai ide Menjadi Poros Maritim Dunia, maka PENINGKATAN KEKUATAN ARMADA ANGKATAN LAUT INDONESIA ADALAH SESUATU HAL YANG MUTLAK UNTUK DIPERJUANGKAN DAN DILAKSANAKAN.

Kristian Prasetyo Lobo
Kristian Prasetyo Lobohttps://www.facebook.com/Achtung.sniper
Just an ordinary person who loves diecast and military related-stuffs. Enjoy my writings as you enjoy your daily delicious food. Wanna put some suggestion? Don't hesitate to comment on my posts or you can sending me message on my facebook profile. ^^

3 COMMENTS

  1. Promotor/agen-nya Yakhont di AL sayangnya sudah meninggal. Kalau jalan terus seharusnya 4 Van Speijk itu dapet Yakhont semua.

    Harpoon sayangnya sudah habis masa pakainya namun peluncurnya masih ada dan di beberapa kapal sudah diganti C-802. Kalau mau sih seharusnya ya Yakhont ya C-802.

  2. Klas ahmad yani sebaiknya jngan pensiun total, pemakaian terbatas saja spt jd kapal latih fregat krn msh ada perangkat sewaconya…untuk melatih kadet atau perwira2 muda …lompatan ke kapal modern berikutnya.,

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Baca Juga

Recent Comments