
Ketika melakukan penghadangan, anggota GAM tidak hanya menyerang dengan senjata ringan seperti senapan serbu AK47, AK74 dan M-16. Tetapi juga sudah menggunakan bom pipa yang ditanam sebagai IED di tepi jalan. Bom ini akan mengakibatkan kerusakan bagi kendaraan biasa yang tidak memiliki lapisan baja dan perlindungan terhadap ranjau.
Jika Pindad saat itu melakukan reverse engineering terhadap VAB menjadi Anoa 6×6, kapan dilakukan reverse engineering terhadap anti-tank rocket launcher (LRAC F1, PF-98, RPG-7), ATGM (Javelin), MANPADS (Igla, Stinger, RBS-70), truk angkut personel, dll? Semoga kemandirian alutsista semakin meningkat.