Untuk mengurangi korban akibat penghadangan terhadap kendaraan truk taktis TNI, maka anggota TNI di Aceh melakukan improvisasi terhadap truk pengangkut pasukannya. Biasanya dipasang lapisan baja tambahan dengan las manual, kemudian ditambahi batang batang kelapa sebagai tambahan armor. Walau sederhana, trik yang diaplikasikan dilapangan ini mampu mengurangi korban yang tertembak akibat penghadangan anggota GAM.

Jika Pindad saat itu melakukan reverse engineering terhadap VAB menjadi Anoa 6×6, kapan dilakukan reverse engineering terhadap anti-tank rocket launcher (LRAC F1, PF-98, RPG-7), ATGM (Javelin), MANPADS (Igla, Stinger, RBS-70), truk angkut personel, dll? Semoga kemandirian alutsista semakin meningkat.